Butuh Investasi Rp 16 Triliun, Menko Luhut Segera Lobi Eropa - UAE

Jumat, 23 Oktober 2020 – 08:35 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dalam kegiatan penanaman mangrove bersama Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/10/2020). (ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan akan melobi Eropa dan Uni Emirat Arab (UEA) supaya ikut berinvestasi di Indonesia.

Langkah ini akan ditempuh Menko Luhut memgingat Indonesia membutuhkan investasi yang besar untuk penanaman 600 ribu hektare mangrove dalam empat tahun ke depan.

BACA JUGA: Bamsoet Ungkap Kisah di Balik Layar UU Ciptaker, Jangan Kaget

Luhut juga menyebutkan salah satu anak buahnya, yakni Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan akan ke Abu Dhabi segera diutus melobi Eropa untuk membantu investasi tersebut.

"Karena investasinya sangat besar. Kalau 600 ribu hektare kira-kira hampir Rp16 triliun, dengan angka yang besar dampaknya juga akan besar, makanya kita jangan kerja tanggung-tanggung," kata Luhut.

BACA JUGA: Melihat Tingkat Ancaman, LPSK Segera Lindungi Saksi Penembakan di Intan Jaya

Hal itu disampaikannya usai melakukan penanaman mangrove bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/10).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini bahkan mengungkat kekagetan pihak Abu Dhabi yang mengaku hanya memiliki satu spesies mangrove. Sementara Indonesia punya 126 spesies.

BACA JUGA: PM Jepang Pulang, Giliran Menlu Amerika Rayu Indonesia Jauhi Tiongkok

Jika luas penanaman mangrove dapat mencapai 600 ribu hektare dalam empat tahun ke depan, kata Luhut, diharapkan akan dapat meningkatkan kepercayaan dunia.

Dia juga menyebut bahwa Bank Dunia sangat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemulihan mangrove.

"Program ini akan menunjukkan kepada dunia bahwa KLHK kita, KKP kita sangat peduli dengan lingkungan, jadi mereka (dunia) enggak usah ngajarin kita soal lingkungan," kata Luhut.

Program penanaman mangrove merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dibutuhkan konsistensi untuk menyukseskan program PEN mangrove ini.

Luhut menjelaskan bila nantinya tanaman mangrove ini tumbuh, maka dia akan menjadi ekosistem ikan dan kepiting. Untuk pemeliharaannya pun akan membuka lapangan pekerjaan baru.

Saat ini, luas mangrove Indonesia yang mencapai 3,31 juta hektare merupakan 30 persen dari luas mangrove dunia, atau 42 persen mangrove di Asia.

"Indonesia itu yang paling besar. Di sini Bupati Brebes punya 140 hektare, bisa dibayangkan potensi di Brebes punya 140 ribu hektare, bisa dibayangkan potensi di Brebes ini," lanjut Luhut.

Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang dilaksanakan pada awal Oktober lalu, telah disepakati usulan program PEN Tahun 2021 dari KLHK dalam bentuk kegiatan penanaman mangrove seluas 46.758 hektare di 34 provinsi dan KKP seluas 1.522,91 hektare.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler