Butuh Masukan demi Indonesia, Kiai Ma'ruf Temui Cak Nun

Minggu, 14 Oktober 2018 – 23:50 WIB
DISKUSI: Budayawan Emha Ainun Nadjib dan KH Ma'ruf Amin dalam diskusi di Rumah Maiyah, Kadipiro, Yogyakarta, Minggu (14/10). Foto: TKN Jokowi - Ma'ruf

jpnn.com, JOGJA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin bersilaturahmi dengan budayawan Emha Ainun Nadjib di rumahnya di bilangan Kadipiro, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (14/10) sore. Kiai Ma’ruf dalam kesempatan itu berdiskusi dengan tokoh yang beken disapa dengan panggilan Cak Nun itu.

Selain Cak Nun, sejumlah anak muda juga ikut dalam diskusi yang digelar di Rumah Maiyah itu. Di antaranya adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto yang juga putra Cak Nun.

BACA JUGA: Lebih Baik Jokowi Kutip Bung Karno daripada Game of Thrones

Kiai Ma’ruf pada awal pembicaraan mengaku bersyukur bisa bersilaturahmi dengan Cak Nun.  "Hari ini saya sangat bersyukur Emha Ainun Nadjib, budayawan dan tokoh yang terkenal menerima silaturahmi saya," katanya.

Ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu lantas menyampaikan posisinya saat ini sebagai cawapres pendamping Joko Widodo. Karena itu, Kiai Ma’ruf juga ingin didoakan oleh Cak Nun.

BACA JUGA: Kiai Maruf Bakal Terus Kunjungi Pesantren demi Silaturahmi

"Saya memang ingin mohon restu, mohon doanya, karena saya sekarang ini diajak Pak Jokowi untuk jadi calon wakil presiden," kata tokoh Nahdatul Ulama itu.

Lebih lanjut Kiai Ma’ruf mengatakan, banyak orang yang awalnya mempertanyakan kesediaannya menjadi cawapres pendamping Jokowi. Pihak yang mempersoalkan Kiai Ma’ruf juga meributkan soal usianya.

BACA JUGA: Maruf Amin Panjatkan Doa demi Kesembuhan Kiai Attabik Ali

Namun, Kiai Ma'ruf lantas mengibaratkan kesediannya menjadi cawapres seperti orang tua yang menanam pohon. Meski tak akan menikmati buahnya, orang tua itu tetap menanamnya.

"Jadi saya tak berangan-angan untuk menikmati hasilnya. Saya hanya ingin memberi sesuatu yang memberi manfaat kepada generasi sesudah saya," kata cawapres bernomor urut 01 itu.

Cicit Syekh An Nawawi Al Bantani itu lantas berbicara mengenai pentingnya menjaga kerukunan dan kemajemukan bangsa, baik dari sisi agama maupun etnis. Sebab, ujar Ma'ruf, kalau tak dikawal maka potensi konfliknya besar. 

"Saya mau bersama Pak Jokowi mengawal negeri supaya tak ada lagi konflik ideologi ke depan. Semua saling menghargai, saling pengertian, tidak ada salah pengertian," kata Kiai Ma'ruf.

Pada bagian akhir di awal pembicaraan itu, Kiai Ma'ruf secara terbuka meminta masukan dan saran Cak Nun tentang cara membangun bangsa ini lebih baik ke depan.  "Saya ingin mendapat masukan dan saran membangun negara ini supaya lebih baik, lebih rukun, lebih sejahtera, dan lebih baik maju," ujar Kiai Ma'ruf. 

Merespons hal itu, Cak Nun bersyukur sekali karena Kiai Ma'ruf bersedia datang dan bersilaturahmi dengannya. "Yang pertama, saya yang bersyukur kepada Allah, lebih dari Pak Ma'ruf, karena saya tidak merasa pada levelnya, pada tempatnya untuk panjenengan rawuh (Anda datang, red) ke sini,"  kata Cak Nun. 

Tokoh yang dikenal dengan julukan Kiai Mbeling itu mengatakan, dirinya tidak berpihak pada kubu mana pun yang bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, dia ada di luar politik.

"Ibarat sepak bola saya tidak ada di dua kesebelasan. Wasitnya bukan, hakim garisnya enggak, ofisial-nya PSSI dan klub enggak. Saya paling penonton," ujar Cak Nun. 

Namun, kata Cak Nun, dirinya memang sering bertemu dengan masyarakat di tingkat bawah lewat kegiatan kemanusiaan maupun kebudayaan. Mayoritas yang ditemuinya adalah kalangan nahdiyin.

Sembari berkelakar, Cak Nun mengatakan bahwa gempa masalah pluralisme di Indonesia lebih sering terjadi ketimbang lindu sebagai bencana alam. "Sekarang gempa lebih banyak di manusianya daripada di alamnya. Salah satunya adalah gempa pluralisme itu," kata Cak Nun.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Enggak Bilang Sampai Kapan BBM Premium Tidak Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler