Biaya untuk memindahkan bangkai paus yang terdampar di sebuah pantai di Perth telah meningkat menjadi sekitar 175 ribu dolar Australia atau 1,85 milyar rupiah, dan membuat pemerintah kota setempat meminta pemerintah negara bagian Australia Barat menanggungnya.
Isu ini muncul di saat otoritas setempat mengkonfirmasi adanya bangkai paus lain yang mengambang di lautan, yakni di antara pulau Rottnest dan Cottesloe.
BACA JUGA: Menlu Australia Julie Bishop Jadi Wanita Pilihan Tahun 2014
Walikota Stirling, Giovanni Italiano, mengatakan, ia terkejut saat mengetahui besarnya biaya untuk membayar jam lembur pekerja dan mesin guna memindahkan dan mengubur bangkai paus sepanjang 17 meter, yang terdampar di Pantai Scarborough pada pekan lalu ini.
BACA JUGA: Kemeriahan Pawai Natal Jalanan di Kota Adelaide Cetak Rekor
“Kami memperkirakan sekitar 100 ribu dolar, namun ternyata di luar dugaan kami, biayanya naik cukup dramatis. Malahan, kini biayanya mencapai 175 ribu dolar dan bisa lebih,” jelasnya.
Peralatan berat telah digunakan untuk mengangkat bangkai paus tersebut dan memindahkannya ke truk untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah di pinggiran Perth, lokasi di mana sang bangkai dikubur.
BACA JUGA: Di Sela Pertemuan APEC, Tony Abbott akan Tanya Putin Soal MH17
Walikota Giovanni mengatakan, pemerintahannya akan menulis permohonan kepada Pemerintah Negara Bagian agar mendanai biaya penguburan itu.
“Departemen Perikanan seharusnya bertanggung jawab, Departemen Transportasi, atau departemen apapun yang bertanggung jawab ketika paus itu hidup atau mati. Mengapa warga Kota Stirling harus membiayai tagihan penguburan ini?,” tuturnya.
Walikota mengutarakan, bangkai mamalia ini seharusnya sudah dipindahkan ketimbang terus mengambang di bibir pantai.
“Ketika ia berada di dekat Pulau Rottnest, mengapa tak ada orang yang memindahkannya ke laut dan membiarkan hiu atau hewan lainnya memakannya,” ujar Giovanni.
Ia mengatakan, tak ada satupun yang mau bertanggung jawab atas pemindahan bangkai paus.
“Seperti yang disampaikan Menteri Utama, jika pausnya masih hidup, itu tanggung jawab Departemen Perikanan, jika pausnya mati, itu tanggung jawab Departemen Transportasi, tapi jika ia terdampar di pantai, itu tanggung jawab Kota Stirling, jadi semua pihak harusnya ikut ambil bagian dalam kasus ini,” jelasnya.
Giovanni mengungkapkan, bergantung pada angin dan arus laut, bangkai paus kedua – yang kini tengah mengambang di 5 mil laut dari bibir pantai – bisa terdampar pula di wilayah kotanya.
“Paus ini bisa saja terdampar di pantai kami pada 11 November pagi. Kami tak bisa meminta jumlah lain selain 200 ribu dolar,” katanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melbourne Kota 21 Paling Menyenangkan di Dunia