Butuh USD 200 Juta, CKRA Siap Right Issue

Rabu, 20 Juli 2011 – 13:57 WIB
JAKARTA - PT Citra Kebun Raya Tbk (CKRA) mengkaji melakukan penawaran umum terbatas atau rights issueAksi korporasi ini ditargetkan terlaksana sebelum akhir tahun guna mendukung pengembangan usaha.

Financial Advisor CKRA, Andreas Tjendana, mengatakan aksi korporasi itu nantinya akan menggunakan buku laporan keuangan terbaru yaitu Juni 2011

BACA JUGA: IHSG Diredam Profit Taking

Perseroan membutuhkan dana sebesar USD 200 juta untuk kebutuhan ekspansi usaha di bidang perkebunan dan untuk diversifikasi usaha di bidang lain yang akan dilakukan melalui akuisisi perusahaan.

Dana sebesar itu, menurut Andreas, tidak hanya diperoleh dari rencana rights issue, tapi juga diharapkan didapat dari hasil divestasi anak usaha yaitu PT Horizon Agro Industry.

Namun berapa jumlah saham baru yang akan diterbitkan dan target perolehan dananya belum dapat diungkapkan
Alasannya, perseroan masih melakukan kajian intensif atas berbagai rencana diversifikasi, akuisisi, aksi korporasi, dan divestasi tersebut

BACA JUGA: Indosiar Diakuisisi, UU Penyiaran Diuji Materi

"Kami belum dapat mengungkapkan secara detil soal rencana-rencana ini
Targetnya, sebelum akhir tahun ini semua sudah terealisasi," ujarnya, kemarin.

Perseroan juga mengadakan paparan publik insidentil terkait masalah laporan keuangan 2010 yang memperoleh opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer) dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika dan Rekan

BACA JUGA: Muamalat Belum Cocok soal Harga

Dalam buku laporan keuangan CKRA 2010 diketahui opini tersebut diberikan karena adanya keraguan atas kelangsungan usaha CKRA yang ditandai dengan tidak terdapat penjualan perusahaan dan anak perusahaan sampai dengan tahun 2011.

Malonda dalam laporannya di buku tersebut menyatakan, CKRA dan anak usaha belum melakukan penanaman areal kebunnya, ijin lokasi anak Perusahaan telah habis masa berlakunya dan belum melakukan perpanjangan atas ijin lokasi tersebutTidak terdapat jaminan yang nilainya memadai atas investasi jangka pendek di PT Horizon Agro Industry (HAI), berupa Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp 500 miliar.

Selain itu, terdapat juga keraguan realisasi atas uang jaminan HAI dan Anak Perusahaan untuk kegiatan penanaman dan pengembangan perkebunan kelapa sawit sebesar Rp 211,7 miliar, keraguan realisasi piutang pihak hubungan istimewa sebesar Rp 475,68 miliar, serta piutang usaha sebesar Rp 20 miliar, keraguan atas manfaat masa mendatang atas tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 24,3 miliar, dan keraguan biaya untuk pengembangan perkebunan sebesar Rp 9,051 miliar.

Direktur CKRA, Yudhi Asmara Yasmine menyatakan perseroan berencana untuk mengembangkan bidang usaha termasuk dengan diversifikasi usaha atau memasuki bidang usaha yang lainPihaknya melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas dan mencari langkah terbaik untuk menghasilkan kinerja yang komprehensif dan berkesinambungan.

Hingga saat ini, otoritas bursa masih menghentikan perdagangan saham CKRA sejak perdagangan sesi pertama 10 Maret 2011Suspensi diberlakukan karena saham perseroan mengalami lonjakan harga yang signifikan sebesar 212,5 persen dari Rp 187 menjadi Rp 275 per saham pada 9 Maret 2011.

Sebelumnya, pada 7 Maret 2011, BEI juga mensuspen CKRA karena adanya kenaikan tidak wajar 138 persen menjadi Rp 210 pada 4 Maret 2011 dibanding harga penutupan 25 Febuari 2011 sebesar  Rp 88 per sahamSelain karena adanya lonjakan harga yang tidak wajar, suspensi juga disebabkan adanya opini disclaimer pada laporan keuangan 2010.

Yudhi mengatakan adanya disclaimer disebabkan belum terealisasinya rencana restrukturisasi aset perseroan guna menyeimbangkan posisi kas yang dimilikiNamun, adanya right issue dan divestasi usaha diyakini akan membuat posisi kas perseroan kembali stabil(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pan Brothers Bidik Sales Naik 20 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler