jpnn.com - JAKARTA - Komjen Budi Waseso tetap legowo menerima keputusan pergeserannya dari Kepala Bareskrim Polri menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional.
Mantan Kapolda Gorontalo yang akrab disapa Buwas itu tak mempermasalahkan pergeserannya di tengah gencar-gencarnya Bareskrim Polri memberangus korupsi yang menyentuh pemerintahan.
BACA JUGA: Komisi III: Terbukti... Kapolri Melakukan Kebohongan
Bahkan, Buwas tak menganggap pergeserannya itu sebagai sebuah bentuk kriminalisasi terhadap dirinya.
"Tidaklah. Kalau saya melihatnya sebagai prajurit Bhayangkara, apapun tugas yang diberikan oleh negara ataupun amanah, saya pasti akan laksanakan sebaik mungkin," ujar Buwas, Jumat (4/9).
BACA JUGA: Ganti Pimpinan, Kapolri Jamin Kasus di Bareskrim Tetap Lanjut
Dia menegaskan, tidak pernah mempersoalkan diberikan tugas apapun. "Saya tidak memilih tugas dimana saja. Dari awal saya jadi polisi kan saya tidak pernah memilih," jelasnya.
Dia kembali menegaskan, tidak pernah berpikiran macam-macam terkait pergantiannya itu. "Nggaklah. Saya tidak akan berpikiran gitu ya, doanya saja semua ya," pinta alumnus Akademi Kepolisian 1982 itu.
BACA JUGA: Kapolri Bilang, Kepala BNN Lebih Tinggi, Bisa Jadi Anang Turun
Buwas menegaskan, belum tahu kapan serah terima jabatan. Prosedurnya nanti, kata dia, bisa saja dirinya menyerahkan lebih dulu jabatan kepada Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.
"Atau mana yang duluan. Apa saya dilantik dulu sebagai Kepala BNN oleh Presiden atau sertijab dulu Kabareskrimnya yang baru. Mana yang duluan saja, tidak ada masalah," katanya.
Yang pasti, Buwas menegaskan, akan bekerja dengan baik pada tugas yang sudah menantinya tersebut. Dia akan melihat dan berorientasi kepada pembenahan internal. Baru nanti melangkah ke tugas-tugas lain yang menjadi tanggungjawabnya sebagai Kepala BNN. "Kan sekarang belum (jadi kepala BNN). Baru info ya," kata Buwas.
Sementara itu, ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai tantangan terberat bagi Komjen Anang Iskandar sebagai Kabareskrim pengganti Komjen Pol Budi Waseso adalah menanggung beban psikologis atas apa yang sudah dilakukan pendahulunya.
Bagaimanapun, kata dia, Anang tentunya harus berpikir dua kali untuk bersikap lebih agresif menangani atau melanjutkan kasus-kasus korupsi yang sudah dibongkar Budi Waseso alias Buwas.
"Bagaimana pun Anang pasti takut 'di-Buwas-kan'," kata Neta, Jumat (4/9). (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas: Jusuf Kalla Telepon Saya Minta Pelindo II Tak Diusut
Redaktur : Tim Redaksi