Buwas: Jusuf Kalla Telepon Saya Minta Pelindo II Tak Diusut

Jumat, 04 September 2015 – 11:57 WIB
Komjen Budi Waseso. Foto: Dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso sangat yakin ada korupsi dalam pengadaan mobil crane di Pelindo II.

"Saya yakin ada korupsi mobil crane," kata Budi di Mabes Polri, Jumat (4/9).

BACA JUGA: Pergantian Buwas memang Permintaan dari Istana

Dia mengaku heran dengan cara berpikir Wakil Presiden Jusuf Kalla yang pernah memintanya tak mengusut kasus Pelindo II. "Kok cara berpikirnya demikian?" tandas Buwas dengan nada heran.

Harusnya, ia menegaskan, lihat saja dari perjalanan penyidikannya. "Kalau pidana tak boleh diusut ya bagaimana?" katanya.

BACA JUGA: Penasaran dengan RJ Lino, Anak Buah Megawati Pelopori Pembentukan Panja Pelindo

Buwas mengaku pernah ditelepon oleh Kalla langsung ketika ikut menggeledah Pelindo II, Jumat 28 Agustus 2015 lalu. Saat itu, kata dia, Kalla bertanya mengapa penyidik menggeledah Pelindo II. Buwas menjawab bahwa yakin bukan hanya 100 persen, tapi 1000 persen ada tindak pidana di dalam kasus tersebut.

Yang pasti, Buwas menegaskan, kasus ini akan dilanjutkan. Saat ini baru Direktur Operasi dan Teknik PT Pelindo II Ferialdy Nurlan yang ditetapkan menjadi tersangka. Namun, Buwas menegaskan, akan ada tersangka lain dalam kasus ini. "(Penetapan tersangka) ini menjadi pintu masuk bagi kami," katanya.

BACA JUGA: Menteri Jonan Tidak Setuju Pemerintah Bangun KA Cepat Jakarta-Bandung

Dia mengatakan, Bareskrim sudah memeriksa sejumlah saksi di kasus Pelindo II. Dokumen sudah disita, termasuk saat penggeledahan. "Ada kopian audit internal," tegasnya.

Menurut Buwas, tidak ada prosedur yang sesuai aturan dalam pengadaan mobil crane. Dia menegaskan, dokumen pembayaran melebihi pembiayaan sekitar Rp 45 miliar. "Kami sudah periksa teknis bahwa 10 mobil tidak produksi. Hasil koordinasi, kerugiannya sudah Rp 45 miliar," beber Buwas. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Dukung Pemerintah Dikhawatirkan jadi Embrio Lahirnya New Orde Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler