Di tengah maraknya orang membicarakan Jojo-Sinta dengan aksi lipsync lagu Keong Racun, kehidupan Buy Akur, sang pencipta lagu menghebohkan itu, tetap meranaHingga kini dia masih tinggal di rumah kontrakan nan mungil di Bandung
BACA JUGA: Berkunjung ke Museum Perang di Vietnam dan Kamboja
Laporan IMAN HERDI, Bandung
BERBEDA dengan Jojo dan Sinta, yang namanya melambung di dunia entertainment, kehidupan Buy Akur jauh dari ingar-bingar dunia hiburan yang glamor
BACA JUGA: Ingin Melompat Jauh Seperti Kanguru
Padahal, lagu Keong Racun ciptaannya kini sedang ngetop-ngetopnya bersama para artis yang membawakannya
BACA JUGA: Adjie Notonegoro Setelah Bisnis Butiknya Hancur Dililit Utang
Charlie ST 12 kemudian mengolahnya dan menyerahkan lagu itu kepada duet Putri-PenelopeHasilnya lumayan bagusNamun, Keong Racun baru benar-benar meledak setelah dipopulerkan oleh Jojo-Sinta dengan aksi lipsync yang diunggah ke jejaring sosial YouTubeSeiring dengan meroketnya lagu Keong Racun, orang mengira kehidupan Buy Akur akan berubahTapi, kenyataannya, fenomena Keong Racun tak mengubah nasib sang penciptaDia tetap hidup merana di rumah kontrakan yang kecil dan lembap
"Maaf, beginilah kondisi rumah saya," ujar Kang Abur "panggilan Buy Akur" saat mempersilakan wartawan Radar Bandung (Jawa Pos Group) yang mengunjunginya Rabu lalu (11/8)
Tak ada meja dan kursi di ruang tamu berukuran 2 x 3 meter ituOrang yang bertamu dipersilakan duduk di karpet merah yang sudah lusuhPenerangan rumah tersebut suramSelain itu, banyak bagian tembok rumah tersebut yang mengelupasSeolah sudah hafal, Kang Abur bisa menebak setiap kali didatangi wartawan"Pasti soal Keong RacunSeminggu lalu, saya bertemu Sinta dan Jojo di JakartaMereka membuat klip video," ujar dia.
Sebuah gitar akustik menyandar di samping lemari TVSiang itu dia mengenakan kaus putih dan sarungKepalanya masih mengenakan peci, sementara tangan kanannya memegang tasbihRamadan membuatnya makin religiusMenurut Kang Abur, lagu Keong Racun dia ciptakan pada 2006 dengan aransemen Aji Beno dan dibawakan oleh LissaBegitu lipsync Keong Racun Jojo-Sinta meledak, nama Buy Akur sering disebut-sebut sebagai orang di balik sukses lagu tersebut
Buy Akur sebenarnya bukan pencipta lagu yang baru munculSejak 1975, dia merintis karir sebagai pengarang laguBahkan, bapak empat anak itu menyandarkan hidup dari proses kreatif tersebutAnehnya, meski sudah ratusan lagu dia ciptakan, kehidupan keluarganya tetap pas-pasanMalah, sampai kini dia belum mempunyai rumah sendiri"Andai lagu Keong Racun membuat saya jadi kaya, saya tetap tinggal di sini," kelakar pria kelahiran Bandung 49 tahun lalu tersebut
Meski begitu, bukan berarti Kang Abur menolak royalti dari lagu ituDia betah tinggal di gang rumah tersebut karena sejumlah musisi besar "lahir" di situDi antaranya, Iwan Fals, Doel Sumbang, dan almarhum Mbah Surip"Saya tidak ingin membuat jarak dengan orang-orang," ujarnya.
Begitu Keong Racun meledak, banyak orang yang meramal Kang Abur akan kaya raya"Tapi, Allah masih sayang kepada sayaJadi, saya tetap tinggal di sini," katanya.
Dia mengakui, ada pihak yang mau membeli lagu Keong Racun dengan harga ratusan juta rupiahNamun, karena belum jodoh, lagu itu dijual kepada Charlie ST12 dengan harga Rp 10 juta saja"Tapi, copy kontrak lagunya belum kembali sampai saat ini," ujar eks personel grup musik PMR, grup pop dangdut era 90-an yang melejit dengan lagu Neng Ayo Neng, itu.
Awalnya, Kang Abur sering mencipta lagu-lagu country yang pada era 80-an digandrungi kawula mudaBahkan, album pertama Kang Abur (1982) bergenre musik country bertitel Anak JinSetelah kenyang dengan musik koboi, Kang Abur beralih ke musik Sunda pada era 90-anSaat itu lagu-lagu Sunda memang tengah boomingSalah satu pemicunya adalah kesuksesan album Somse Doel Sumbang yang diteruskan Darso, Nining Mayda, Hetty Kusendang, dan deretan biduan top era 90-an lainnya
Dalam beberapa lagu yang dinyanyikan para penyanyi zaman itu terselip karya Kang AburMisalnya, lagu Campaka Bodas yang dinyanyikan Darso dan Nyandang Tunggara yang dibawakan Evi Tamala.
Lagu lain yang sempat mengisi gendang telinga pencinta lagu tanah air karya Buy Akur adalah Sedang-Sedang Saja, Dua Istana, Da Bogoh, Kapatil Cinta, Pelangi di Kintamani, Biduan Plus, dan Senggol-senggolan Cubit-cubitanKini, dia tengah menyiapkan album Cinta Bau Kambing yang akan dinyanyikan sendiriDia juga sedang menggarap lagu pesanan penyanyi Nita Talia, I Dont Like You.
Lagu Buy Akur umumnya bersifat terus terang, sedikit nyeleneh, dan jujurLagunya tidak hanya dinikmati pendengar tanah air, tapi juga sampai di India serta MalaysiaBahkan, puluhan lagunya banyak dibajak di sana, jauh sebelum Keong Racun meledakPada 1999, lagu Sedang-Sedang Saja dibajak di India dan menjadi soundtrack film India berjudul MannFilm itu laris manisTapi, pencipta lagunya tak mendapat apa-apa.
Buy Akur lalu menunjukkan kliping koran Utusan Malaysia edisi 16 Agustus 1999 yang mengangkat judul Lagu Iwan Diciplak dalam Filem HindieIwan, tulis koran itu, adalah penyanyi lagu Sedang-Sedang Saja karya Buy Akur"Seorang seniman bahkan berseru, Buy, kau akan kaya karena ini lagu Indonesia pertama yang dibajak India," ceritanya.
Tapi, setelah melewati proses gugatan yang minim dukungan dari pemerintah Indonesia, hak cipta lagu tersebut sulit diperjuangkanBuy Akur pun harus sakit hati dan gigit jariTapi, dia yakin, suatu saat sakit hatinya itu akan terbalasPembajakan lagu Sedang-Sedang Saja akan terbongkar"Saya percaya, kebenaran tidak akan berubah jadi kesalahan, begitu juga sebaliknya," tegas Kang Abur(*/c11/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belajar Eksplorasi Eksotisme Pantai yang Alami
Redaktur : Tim Redaksi