BACA JUGA: Saham Grup Bakrie Terus Terkoreksi
6,7 TriliunBACA JUGA: PT DI Teken Kontrak USD 42 Juta
6,7 triliun, memang baru terserap RpBACA JUGA: DPR meminta BI Selamatkan Bank Indover
Menurut Didu, sampai saat ini, program buy back masih terus dilakukan''Dengan begitu, pemerintah berharap harga saham terus terdongkrak,'' tegasnya.Didu mengakui, pelaksanaan buy back saham-saham 10 BUMN memang tidak dilakukan serta-merta, namun tetap akan disesuaikan dengan kondisi pasar''Meski begitu, kementerian BUMN selaku pemegang kuasa pemegang saham perusahaan akan menjamin, bahwa pelaksanaan buy back tidak akan mengganngu rencana investasi,'' Didu menandaskanPada saat yang bersamaan, Didu juga menegaskan, bahwa saat ini merupakan momentum yang terbaik bagi investor untuk mengoleksi saham-saham milik BUMNSebab, selain harganya masih rendah, saham BUMN juga memiliki prospek yang sangat bagus''Emiten BUMN pada umumnya bergerak di sektor riil, sehingga sahamnya tetap berpeluang ke level yang tinggi.''
Seperti diberitakan sebelumnya, 10 emiten BUMN yang melakukan program Buy Back seluruhnya telah mengeksekusi programnya dengan besaran yang berbeda-bedaSepuluh BUMN yang dimaksud, antara lain, PGN, PTBatu Bara Bukit Asam, Adhi Karya, Aneka Tambang, Wijaya Karya, Timah, Aneka Tambang, Jasa Marga, Kimia Farmam dan Telkom. Dari sekian banyak BUMN, PTTelkom merupakan BUMN yang paling banyak meniapkan dana buy back mencapai Rp3 triliun(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Kucurkan Kredit Rp. 36 M
Redaktur : Tim Redaksi