BACA JUGA: PT DI Teken Kontrak USD 42 Juta
Sekretaris Perusahaan BNBR Sri Dharmayanti mengemukakan, pihaknya kini tengah memproses penyelesaian rasionalisasi portofolio Grup Bakrie di anak-anak usahanya
Dia mengatakan, BNBR masih bernegosiasi dengan sejumlah calon investor dari berbagai negara
BACA JUGA: DPR meminta BI Selamatkan Bank Indover
Yaitu, India, Malaysia, Australia, Indonesia, dan FilipinaBACA JUGA: Mandiri Kucurkan Kredit Rp. 36 M
"Kami membutuhkan transaksi sekira 7-10 hari terhitung sejak 17 Oktober," tuturnya.Kemarin, saham BUMI, BNBR, dan ENRG masih disuspensi oleh otoritas bursa"Kami masih membutuhkan sejumlah penjelasan terkait transaksi itu, mulai data pembeli dan sebagainyaItu yang masih akan kita minta kejelasannya," ujar Direktur Perdagangan Saham BEI MSSembiring di kantornya kemarin (20/10).
Otoritas bursa, kata dia, masih belum mendapat penjelasan yang komplit terkait aksi korporasi tersebutKejelasan informasi diwajibkan untuk memberi kejelasan kepada investor"Kami masih belum mendapat penjelasan, kami minta informasinya lebih jelas," katanya.
Sejumlah investor lokal yang dikabarkan ikut membeli BUMI adalah Antam, PTBA, Timah, dan Grup DjarumPihak PTBA, Antam, dan Timah sudah memberikan penjelasan terkait kajian yang mereka lakukan
Terpisah, Corporate Communication Manager PT Djarum Renita Sari mengatakan, belum ada kepastian terkait aksi korporasi dalam membeli BUMI"Belum ada kepastian tentang hal tersebutNantinya kalau memang ada, pasti kita umumkan," ujarnya kepada Jawa Pos
Sementara itu, kemarin tiga emiten Grup Bakrie yang sudah diperdagangkan kembali anjlok menyentuh batas bawah penolakan otomatisPT Bakrieland Development (ELTY) longsor 13 poin (9,63 persen) menuju Rp 122Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) terpuruk 40 poin (9,6 persen) menjadi Rp 250Dan, Bakrie Telecom (BTEL) jatuh ke level Rp 151, ambles 16 poin (9,5 persen).(eri/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Mulai Perkasa
Redaktur : Tim Redaksi