Buy Back Indosat Dianggap Mustahil

Rabu, 02 Juli 2014 – 13:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Upaya pembelian kembali (buy back) saham Indosat yang dijual saat kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dinilai mustahil.

Pasalnya, kemungkinan buy back tidak ada dalam dokumen Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan pihak Qatar selaku penjual.

BACA JUGA: Survei LSJ : Kontribusi Mesin Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI Masih Lemah

"Ya tidak mungkin, karena tidak ada dalam SPA (Sales and Purchase Agreement) kemungkinan buy back itu," kata ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, Rabu (2/7).

Menurut Fadhil, kalaupun Qatar mau kembali menjual saham Indosat maka tidak akan seperti transaksi biasa. Harga pembelian kembali akan didtentukan sesuai kemauan penjual.

BACA JUGA: Lebaran, H-10 Perbaikan Jalan Disetop

Fadhil juga tidak sepakat dengan alasan penjualan saham Indosat dikarenakan krisis. Soalnya, sambung Fadhil, saat itu perekonomian sudah mulai pulih akibat krisis ekonomi. Ia pun menegaskan bahwa penjualan saham Indosat adalah keputusan yang keliru.

"Saat itu ekonomi sudah mulai pulih, target pertumbuhan sudah sekitar empat persen, inflasi sembilan persen. Walau anggaran masih defisit yang ditutupi oleh pinjaman luar negeri dan privatisasi (menjual Indosat)," tandasnya.

BACA JUGA: Bilang Jokowi Sinting, Fahri Hamzah Ditegur Timses Prabowo-Hatta

Upaya pembelian kembali Indosat disampaikan calon presiden (capres) Joko Widodo dalam debat capres yang digelar KPU RI. Capres yang biasa disapa Jokowi ini bertekad untuk mengembalikan saham Indosat ke tangan pemerintah jika dirinya terpilih pada pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Bulan, 11 Polisi jadi Korban Kekerasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler