jpnn.com - JAKARTA - Kasus pembunuhan Anggota Brimob Kelapa Dua Bharada Rizky Dwi Wicaksono di sekitar Halte Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/7) dinihari menambah daftar panjang personel Polri yang menjadi korban penganiayaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan selama enam bulan terakhir ada 11 polisi yang luka dan tewas akibat dikeroyok warga di Jakarta.
BACA JUGA: Dugaan Korupsi e-KTP, KPK Panggil Dua Petinggi Perusahaan
"Kasus pembunuhan Brimob ini sekaligus menjadi bukti bahwa ibukota Jakarta menjadi kota paling rawan bagi keselamatan anggota kepolisian," kata Neta, Rabu (2/7).
Dijelaskan Neta, fakta ini tentu akan membuat masyarakat resah. Menurutnya, polisi saja tak berdaya dan menjadi sasaran aksi kriminal hingga terbunuh.
BACA JUGA: Junjung Demokrasi, Jokowi Ingin Pertahankan Pemilihan Langsung
"Apalagi masyarakat biasa yang tidak terlatih tentu akan terlalu gampang menjadi bulan-bulanan pelaku kriminal," kata dia.
Menurut Neta, kasus ini makin menunjukkan betapa makin rawannya Jakarta. Untuk itu Polda Metro Jaya harus segera mengungkap kasus ini dan meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan.
BACA JUGA: 450 Ribu Surat Suara untuk Pilpres Rusak
"Serta melakukan operasi besar-besaran terhadap pihak-pihak yang kerap melakukan konvoi sepeda motor di tengah malam yang saat ini masih banyak terjadi di Jakarta," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Unggul, JK Minta Relawan Terus Bergerak
Redaktur : Tim Redaksi