jpnn.com - JAKARTA - Tokoh senior Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif tidak sepenuhnya antusias melihat deretan nama menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja. Namun, ia tetap berharap pilihan Presiden Joko Widodo itu membawa perubahan terhadap kerja pemerintah.
“Belum terlalu ideal, tapi sudah ada geliat untuk lebih mandiri. Saya antara optimistis dan pesimistis. Kita beri waktu lah mereka untuk bekerja,” ujarnya usai menghadiri acara penerimaan tanda kehormatan dari presiden di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Ternyata Pak Luhut Rangkap Jabatan karena Perintah Jokowi
Pria yang akrab disapa Buya Syafii itu mengaku sikap tersebut disampaikannya karena merasa masih banyak persoalan dalam negeri yang harus diselesaikan pemerintahan Jokowi.
Buya mengatakan, publik juga tidak memaksakan kehendak agar Jokowi merombak keseluruhan kabinetnya. Kabinet, tegasnya, harus menunjukkan kerja dan kemandirian dulu saat ini.
BACA JUGA: Buwas Janji Tindak Tegas Perusahaan Penahan Sapi
“Mari kita tunggu lah. Jangan nilai sekarang, beri waktu mereka. Apakah kinerja mereka bagus atau tidak, nanti baru kita beri penilaian,” imbuhnya.
Ditanya soal penunjukkan politikus PDI Perjuangan Pramono Anung sebagai Seskab, Buya mengaku tak ada masalah. Ia justru memuji Pramono dan meyakini tidak ada tekanan parpol dalam pemilihan itu.
BACA JUGA: Jelang Hari Kemerdekaan Jokowi Bagi-bagi Penghargaan, Ini Daftarnya
“Pramono sangat oke, orang mampu. Tahu negara, dan dia dari PDIP. Kita harus perhatikan Bu Mega juga, kemarin ada sesuatu hubungan yang kurang enak, tapi dengan masuknya Pramono maka hubungan antara Istana dan Teuku Umar (kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar Jakarta Pusat, red) akan lebih baik,” tandas Buya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciee... Menteri Baru Ini Pengin Ngintip Tatonya Bu Susi
Redaktur : Tim Redaksi