jpnn.com - JAKARTA - K.H. Syakur Yasin atau Buya Syakur meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (17/1) dini hari.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Buya Syakur.
BACA JUGA: Kasus DBD di Bone Bolango, 1 Warga Meninggal Dunia
"Saya mengucapkan turut berdukacita yang mendalam atas wafatnya Prof Dr K.H. Abdul Syakur Yasin,” kata Wapres Ma'ruf Amin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (17/1).
“Kepada segenap keluarga Buya Syakur, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasmaya, Indramayu, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” tambah Wapres Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Perjuangan Buya Hamka Selesaikan Tafsir Al-Azhar Diungkap di Film Ini
Menurut Wapres, Buya Syakur merupakan ulama cerdas dan karismatik yang kiprahnya merentang luas, menyentuh seluruh kalangan masyarakat.
"Beliau bukan hanya penyebar risalah agama Islam, melainkan juga pembawa pesan kebijaksanaan dan cinta kasih untuk sesama,” ungkapnya.
BACA JUGA: Berita Duka: Tokoh NU Cak Anam Meninggal Dunia
Menurut Ma’ruf Amin, karena kepribadian karismatik yang dimiliki, Buya Syakur dihormati dan dicintai masyarakat sehingga warisan kebaikan dan ilmunya pun akan terus dikenang.
Wapres mengatakan kehilangan seorang ulama besar, seperti Buya Syakur, bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
“Semoga almarhum, almaghfurllah, Buya Syakur diampuni segala kekhilafannya, diterima segala amal kebaikannya, dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” kata Wapres Ma'ruf Amin.
Buya Syakur lahir pada 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai tokoh ulama berwawasan luas.
Seusai belasan tahun mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Buya Syakur berkelana dari satu negara ke negara lain untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman.
Buya Syakur antara lain pernah belajar di Irak, Suriah, Libya, Tunisia, hingga Mesir.
Disebutkan pula Buya Syakur pernah menempuh pendidikan di Oxford, Inggris. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi