Bye Bye Sosialisme, Venezuela Akhirnya Cabut Subsidi BBM

Selasa, 21 Agustus 2018 – 23:03 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com, PACARAIMA - Harga bahan bakar minyak yang murah selama bertahun-tahun jadi kebanggaan Venezuela. Para pendukung sosialisme di seluruh dunia juga ikut membangga-banggakan program Hugo Chavez tersebut. Namun, krisis ekonomi mengakhiri semua itu.

Kemarin, Senin (20/8), pemerintah Venezuela memutuskan subsidi bahan bakar dicabut. Kecuali, si pemilik kendaraan memiliki kartu subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Diserang Bom Drone, Presiden Maduro Tuding Dua Negara Ini

Saat ini harga bahan bakar di Venezuela merupakan salah satu yang termurah di dunia. Nanti bahan bakar dijual sesuai dengan harga pasar internasional.

Seperti dilansir CNN, Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga meningkatkan upah minimum tenaga kerja hingga 60 kali lipat. Khusus kenaikan upah tersebut, berlakunya mulai 7 September nanti. Selama tiga bulan pertama pemerintah akan membantu pembayaran upah. Tapi, selanjutnya pembayaran upah diserahkan kepada para pengusaha.

BACA JUGA: Presiden Venezuela Nyaris Dibunuh Drone Berpeledak

”Ini adalah formula ajaib yang sangat mengesankan. Kami menemukannya melalui pemikiran dan analisis kami,” ujar Maduro dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung di akun Facebook-nya.

Dua kebijakan itu diluncurkan bersamaan dengan diterbitkannya mata uang baru Venezuela yang diberi nama bolivar soberano. Nilai 1 bolivar soberano setara dengan 100 ribu uang lama. Lewat redenominasi itu, lima angka nol di mata uang lama dihilangkan.

BACA JUGA: Ekonomi Amburadul, Venezuela Ogah Ganti Presiden

Uang lama itu bisa ditukar dengan uang baru ketika bank sudah buka nanti. Kemarin bank masih tutup untuk persiapan. Nanti uang lama dihilangkan. Ada delapan pecahan uang kertas baru yang diluncurkan pemerintah. Yaitu, pecahan 2, 5, 10, 20, 50, 100, 200, dan 500. Juga ada dua uang koin.

Hugo Chavez juga pernah melakukan redenominasi bolivar. Namun, usahanya tidak berhasil mengendalikan inflasi besar-besaran di Venezuela.

Kini IMF menyatakan bahwa inflasi Venezuela bisa mencapai 1 juta persen pada akhir tahun ini. ”Nilai uang baru itu akan jatuh dalam beberapa bulan ke depan jika inflasi besar-besaran ini tidak bisa dihentikan,” ujar Asdrubal Oliveros, direktur lembaga konsultan Ecoanalitica.

Kebijakan baru yang diambil Maduro juga disinyalir bakal membuat arus imigran ke negara tetangga Venezuela kian deras.

Dia memperkirakan, dalam beberapa hari ke depan bakal terjadi banyak keributan karena kebijakan baru itu. Kali pertama Maduro mengumumkan kebijakan tersebut pada Jumat (17/8), penduduk langsung bereaksi.

Mereka menyerbu pusat perbelanjaan dan pompa bensin untuk membeli aneka kebutuhan dan mengisi penuh tangki mobil. Mereka melakukannya sebelum uang yang dimiliki tak bernilai lagi. (sha/c11/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Sopir Bus Diprediksi Kembali Pimpin Venezuela


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler