Cabai di Jateng Melimpah, Pj Gubernur Nana Optimistis Harganya Akan Turun

Rabu, 20 Desember 2023 – 13:17 WIB
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (kiri) melakukan panen bersama petani cabai di Desa Sriwungu, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Rabu (23/12). Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, TEMANGGUNG - Dalam upaya stabilisasi harga cabai, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melakukan panen bersama petani di Desa Sriwungu, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Rabu (23/12).

Nana mengatakan kegiatan panen itu dilaksanakan secara serentak dengan tiga provinsi lain, meliputi Banten, DKI, dan Jabar.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Raih Penghargaan Terinformatif 6 Kali Berturut-turut

"Alhamdulilah, memasuki musim penghujan ini, cabai sudah mulai bisa dipanen. Untuk di Jateng, selain Temanggung juga ada di Magelang, Boyolali, Banjarnegara, dan Wonosobo," kata Nana.

Dia mengatakan lahan tanaman cabai di Desa Sriwungu seluas 20 hektare. Dari jumlah itu, sekitar sepuluh hektare lahan sudah siap dipanen.

BACA JUGA: Pemprov Jateng, Polda, dan Kodam IV Diponegoro Bersinergi agar Nataru Aman dan Nyaman

Setiap satu hektare lahan dapat menghasilkan sekitar satu ton cabai.

"Hasilnya cukup baik, satu hektare lahan dapat menghasilkan satu ton cabai. Jadi, kalau sepuluh hektare, ya, bisa panen sepuluh ton. Ini sekali panen," jelasnya.

BACA JUGA: 183 Pati TNI Kena Mutasi, Pangdam dan Kapuspen Diganti, di Sini Selengkapnya

Adapun luasan tanaman capai se Kecamatan Tlogomulyo, mencapai 414 hektare.

Jenis tanamannya ialah cabai rawit dan cabai merah keriting. Dari jumlah itu, sekitar 164 hektare lahan cabai rawit dan 15 hektare cabai merah keriting sudah siap dipanen.

Dengan hasil panenan itu, Nana meyakini mampu menstabilkan harga cabai. Sebab, beberapa pekan terakhir harga cabai masih tinggi. Tak pelak, berpengaruh terhadap inflasi.

Inflasi Jawa Tengah per awal Desember 2023 tercatat pada angka 3,16 persen.

Angka itu naik dari bulan sebelumnya, walaupaun kenaikannya masih dalam batas wajar, karena tidak jauh dari target yang ditetapkan, yaitu 3,00 plus-minus 1 persen.

Salah satu faktor pendorong peningkatan inflasi itu adalah naiknya harga cabai. Di beberapa daerah harga cabai sempat menyentuh harga Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribuan per kilogram.

Namun, harga itu perlahan-lahan mulai turun, karena panen di beberapa daerah sudah dimulai, dan adanya operasi pasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Insyaallah dengan mulai panen tanaman cabai ini, harganya akan kembali turun. Kita akan mampu menurunkan ke harga sesuai dengan HAP (Harga Acuan Pemerintah) yang diharapkan," kata Nana. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IKN dan Era Baru Pulau Kalimantan


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler