jpnn.com - Oleh:
Roni Alfiansyah Ritonga
BACA JUGA: IKN Diharapkan Jadi Lokomotif Baru untuk Transformasi Indonesia
Tidak lama lagi, pada Agustus 2024, Indonesia akan mengalami perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Perubahan ini akan menggeser pusat administrasi negara dari Pulau Jawa ke Kalimantan.
BACA JUGA: IKN Bakal Usung Konsep Smart City yang Selaras dengan Alam
Secara geografis, perubahan ini akan mengubah peran Pulau Kalimantan, yang menjadi pulau terbesar di Indonesia, empat kali lebih besar dari Pulau Jawa.
Pusat politik dan pemerintahan Indonesia akan berpindah ke IKN, menciptakan pergeseran signifikan dalam dinamika geopolitik internasional, perubahan ibu kota juga akan menciptakan perubahan dalam peta geografi negara di mata dunia, menggantikan pengetahuan umum bahwa Jakarta adalah ibu kota negara dengan IKN di Kaltim.
BACA JUGA: Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya
Konsekuensinya ialah hilangnya Jakarta dari daftar ibu kota negara di dunia. Namun, yang terpenting dampak perpindahan ibu kota ini terhadap Kalimantan, khususnya Kaltim.
Bagaimana Kalimantan Timur dapat memanfaatkan situasi ini untuk kemajuan?
Sebagai provinsi dengan ekonomi terbesar di Kalimantan, perpindahan ibu kota diharapkan akan mendorong pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim dari rP 921 triliun pada tahun 2022 menjadi lebih dari Rp 1.000 triliun.
Perpindahan ibu kota akan membuka peluang baru bagi Kalimantan Timur dalam berbagai sektor, seperti infrastruktur, pariwisata, dan investasi.
Kalitim diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh perpindahan ini.
Meski sektor pertambangan dan penggalian mendominasi dengan kontribusi sebesar 53,24 persen, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan membawa perubahan signifikan dalam peta ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dengan hadirnya IKN, diantisipasi pertumbuhan yang pesat di seluruh sektor ekonomi Kaltim, didukung oleh aliran investasi besar, kunjungan wisatawan, kegiatan pertemuan internasional, serta masuknya sumber daya manusia dan tenaga profesional dari berbagai latar belakang dan sektor industri.
Bagi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 255 triliun pada tahun 2022, yang jauh lebih rendah dibandingkan Kaltim, langkah-langkah strategis menjadi suatu keharusan untuk tidak tertinggal dalam perkembangan tersebut.
Dengan populasi sekitar 5,5 juta dan tingkat kemiskinan sebesar 6 persen, ada beberapa langkah yang perlu diambil oleh Kalbar.
Pertama, membuat Kalbar sebagai pusat perdagangan dan bisnis regional (regional trade and business hub) di Kalimantan. Dengan implementasi langkah-langkah ini, perdagangan dan bisnis di Kalbar diharapkan meningkat.
Keberlanjutan daya saing Kalbar juga diproyeksikan untuk meningkat pesat. Produk barang dan jasa diharapkan akan mengalami perkembangan yang signifikan dan tersebar di seluruh daerah.
Pusat-pusat perbelanjaan diantisipasi akan berkembang pesat. Langkah kedua adalah percepatan arus investasi baik dari dalam negeri maupun asing ke Kalbar.
Dengan arus investasi yang meningkat, diharapkan akan terjadi peningkatan modal yang dapat memberikan efek berlipat ganda pada perkembangan ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Langkah ketiga ialah meningkatkan ekspor produk industri dan produk unggulan daerah. Produk industri dari berbagai daerah diharapkan dapat disiapkan untuk dijadikan produk ekspor.
Pembangunan pusat ekspor dan desain produk perlu dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada produsen dan calon eksportir tentang teknik ekspor, desain produk yang menarik, dan kemasan yang modern.
Langkah keempat ialah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan secara besar-besaran. Infrastruktur ini diharapkan dapat membuka akses ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, merangsang pergerakan ekonomi di seluruh daerah, dan menciptakan jalan-jalan utama yang luas dengan jumlah jalur yang memadai.
Langkah kelima pengembangan sektor pariwisata di berbagai daerah, termasuk wisata alam, sejarah, religi, dan buatan. Pusat-pusat souvernir diharapkan dapat dibangun di lokasi-lokasi wisata dengan mengutamakan produk buatan lokal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Langkah keenam pembangunan pusat-pusat industri seperti taman industri dan kawasan perdagangan bebas. Kawasan-kawasan ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan berbagai sektor dan bidang industri, baik melalui kerja sama dengan sektor swasta maupun kepemilikan penuh oleh badan usaha daerah.
Langkah terakhir adalah peningkatan sumber daya manusia dan keterampilan tenaga kerja di daerah. Pendidikan masyarakat diharapkan ditingkatkan, dengan target minimal lulusan sekolah menengah.
Adanya penurunan proporsi tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan dasar dan menengah pertama diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri dan kemampuan daerah mengelola sektor industri modern.
Penerapan langkah-langkah di atas diharapkan akan membawa Kalbar menuju kemajuan yang cepat, daya saing tinggi, dan membuatnya menjadi destinasi investasi yang diinginkan oleh pengusaha dan investor.
Kalbar diharapkan mampu bersaing dan tampil sebagai pusat bisnis dan perdagangan regional yang terkemuka di Kalimantan, sehingga dapat menciptakan keseimbangan perkembangan antarprovinsi dan menghindari ketimpangan antar daerah.
Perpindahan Ibu kota negara (IKN) dari Pulau Jawa ke Kalimantan membawa dampak positif bagi Indonesia.
Pertama, perekonomian di Kalimantan akan makin membaik. Kedua, akan ada banyak investasi sehingga kehidupan masyarakat di IKN dan sekitarnya juga akan turut membaik.
IKN tak semata bagus untuk aktivitas pemerintahan, tetapi juga bagi rakyatnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kalimantan tumbuh 5,56% pada kuartal II-2023 dan Kalimantan Timur menjadi penyumbang terbesar, yaitu sebesar 3,55%.
Pertumbuhan Kalimantan ini lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Namun, lebih besar dari Sulawesi, Maluku, dan Papua yang masing-masing tumbuh 6,64% dan 6,35%.
Efek domino positif ini yang diharapkan terjadi ketika IKN dipindah ke Penajam Paser Utara, dan berdampak baik juga bagi perekonomian daerah di sekitarnya.
IKN juga banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat Penajam Paser Utara. Mereka akan lebih maju karena adanya pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Oleh karena itu, tidak hanya infrastruktur dan fasilitas umum yang dibangun, tetapi juga SDM masyarakatnya (khususnya warga Kalimantan).
Cara meningkatkan sumber daya manusia IKN dengan memberdayakan masyarakat lokal khususnya warga wilayah Kalimantan Timur. Mereka seharusnya tidak menangis di rumah mereka sendiri. Dalam artian, keterampilan masyarakat lokal harus lebih canggih, lebih terampil, dan lebih cerdas.
Setelah IKN selesai dibangun, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dengan keterampilan tersebut.
Pemerataan ekonomi menjadi satu alasan pasti kenapa ibu kota harus pindah ke pulau Kalimantan. Bahkan, sejak pembangunan tahap awal, sudah memberi efek positif yang dirasa pedagang di sekitaran IKN.
Pembangunan IKN membawa dampak positif secara ekonomi dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar.
Pembangunan IKN harus terus dilanjutkan dengan sesuai rencana, sehingga economic multipplier kian terasa dan terus membesar. Tidak hanya untuk masyarakat sekitar IKN, tetapi juga Kalimantan dan Indonesia.
Hal ini selaras dengan tujuan Nusantara yakni untuk pemerataan ekonomi dan menjadikan Indonesia masuk ke dalam high income countries.
Dalam artian, IKN akan meningkatkan perekonomian di Kalimantan karena ada pemerataan pembangunan.
Infrastruktur dan fasilitas-fasilitas lain akan dibangun dan menguntungkan para pedagang. Pasar akan selalu ramai karena jalannya mendukung mobilitas para pebisnis.
IKN akan meningkatkan perputaran ekonomi di Kalimantan Timur. Pasarnya juga akan lebih ramai, karena makin banyak pengunjung IKN yang berasal dari luar Borneo, dan ingin membeli makanan serta suvenir khas Kalimantan. Masyarakat Kalimantan Timur akan lebih makmur. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Blak-blakan Eks Ketua KPK: Jokowi Pernah Berteriak Agar Kasus Setnov Dihentikan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti