Cagub Dedi Mulyadi Mau Bangun 5 PLTSa untuk Atasi Permasalahan Sampah di Jawa Barat

Sabtu, 05 Oktober 2024 – 16:04 WIB
Cagub Jawa Barat Dedi Mulyadi ditemui seusai menghadiri acara internal Partai Gerindra di Kota Bandung, Sabtu (5/10). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti permasalahan sampah yang masih jadi tugas besar di setiap masa pemerintahan.

Dalam rencananya, pria yang karib disapa Demul itu bakal membangun lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di daerah di Jawa Barat.

BACA JUGA: Gibran Meyakini PLTSa Solusi Penanganan Sampah

Demul mengatakan, perlu keberanian dalam mengeksekusi ide membuat PLTSa.

“Kesulitan itu kan karena ketidakberanian mengambil eksekusi. Nah, kenapa tidak berani mengeksekusi? Karena adanya tekanan, biasanya dari kelompok-kelompok lingkungan,” kata Dedi ditemui di Kota Bandung, Sabtu (5/10).

BACA JUGA: PLTSa 5 Daerah Segera Beroperasi

Saat mengeksekusi, kata Demul, tentunya perlu dibarengi dengan green desain yang sudah dibuat secara matang.

Ia pun mencontohkan sistem pemilahan sampah yang belum efektif untuk lingkup besar. Sistem seperti itu bisa dipraktikkan di lingkungan kecil atau masyarakat saja.

BACA JUGA: Genjot Pemanfaatan EBT, PLN Beli Listrik PLTSA 100 Mw

Maka dari itu sistem pengolahan sampah versi Demul adalah membaginya ke dalam dua lingkup. Pertama, pemilahan sampah dari rumah untuk lingkungan kecil dan lingkungan besar di PLTSa.

“Jadi kalau nanti saya akan pilah dua, satu pemilahan sampah tetap ada untuk lingkungan kecil, lingkungan besarnya di PLTSa. Kemudian juga harus terintegrasi, misalnya kalau anorganik untuk menjadi pupuk organik, harus diwajibkan pertanian menggunakan itu,” jelasnya.

“Kemudian negara membeli. Sekarang negaranya nggak beli. Ini yang harus ngerti cara mengelola. Karena ngomong teori saja, ngomong-ngomong susah, kalau tidak ngerti, bagaimana mengeksekusinya,” terangnya.

Paslon nomor urut 04 itu menyebut, rencana pembangunan PLTSa akan dilakukan di daerah keresidenan, seperti Cirebon, Bogor, Kota Bandung, dan wilayah Priangan Timur. Total ada lima PLTSa yang masuk rencana pembangunan.

“Pendanaan bisa lewat APBD. Bisa kemudian terintegrasi dengan perusahaan-perusahaan. APBD kita cukup kalau mau bangun, kalau mau diefisiensikan daripada belanja yang enggak tepat ya,” tandasnya.

Belakangan isu sampah di Jawa Barat kembali menjadi sorotan. Sebabnya, Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, hampir overkapasitas.

TPA Sarimukti yang awalnya direncanakan untuk mendapatkan zona perluasan pada Juni 2024, mengalami kendala dan diperkirakan baru bisa dilakukan perluasan pada tahun 2025.

Saat ini, TPA tersebut sudah overload hingga 1.000 persen, dan jika tidak ada pengurangan sampah dari sumber, umur TPA tersebut akan habis pada Maret 2025. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler