jpnn.com, JAKARTA - Direktur promosi wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika dari Kementerian investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Cahyo Purnomo menyatakan pemerintah Indonesia akan lebih mendorong kerja sama yang lebih erat di antara pengusaha Indonesia-China terutama pengusaha tekstil dan pakaian jadi.
Hal itu diungkapkan oleh Cahyo seusai menggelar pertemuan selama kurang lebih satu jam yang juga dihadiri perwakilan perusahaan tekstil Pan Brother serta Bank of China.
BACA JUGA: Pemerintah Bakal Batasi Impor Tekstil, Pedagang Nekat Siap-Siap Saja!
"Potensi kerja sama di antara kedua negara akan terus kami dorong, seperti misalnya pemerintah akan meyakinkan investor China agar mereka bisa terus memperluas ekspansi usaha di Indonesia," kata Cahyo.
Selain itu, sebaliknya Indonesia bagi China akan dijadikan basis produksi, dimana nantinya pabrik China akan berdiri di Indonesia dan bisa menjual barangnya di Indonesia sekaligus dieksport keluar negeri.
BACA JUGA: Pakaian Bekas Asing Mengancam Industri Tekstil Lokal, Sultan DPD Minta Pemerintah Tegas
Namun, Cahyo menjelaskan bahwa jumlah investasi negara lain di Indonesia telah diatur sedemikian rupa.
Hal itu agar pengusaha lokal tak kalah dengan asing.
BACA JUGA: Industri Tekstil Sedang Tidak Baik, Ada Apa di Balik PHK Massal?
"Jika investor dari negara lain termasuk China ingin berusaha di Indonesia, pemerintah telah menetapkan nilai investasinya untuk dibatasi," kata Cahyo.
Adapun nilai investasi yang diperbolehkan saat ini adalah maksimal sebesar Rp 10 miliar di luar tanah dan bangunan.
Cahyo mengatakan pembatasan nilai investasi sangatlah penting agar pengusaha dari luar negeri tidak bersaing secara langsung dengan pengusaha kecil dan menengah.
Di sisi lain, jika investor dari luar negeri memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan pengusaha dari luar bisa menghasilkan produk yang baik, berdaya saing atau terjangkau, maka ini menjadi nilai tambah bagi konsumen Indonesia untuk memilih beragam produk yang diinginkan.
Pada kesempatan yang sama General Manager Meorient international exhibition Indonesia Larissa Zhou menyatakan bahwa sebagai negara besar, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar.
"Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak yang menempati peringkat empat dunia, kami ingin terus membangun good relationship dengan Indonesia sebagai partner dagang dibanyak sektor," jelas Larissa.
Ke depan, kata Larissa, kerja sama dengan Indonesia akan lebih berwarna tidak terbatas pada tekstil dan pakaian jadi namun juga merambah berbagai bidang.
Adapun beberapa bidang kerja sama yang akan dijajaki meliputi diantaranya biomaterial, bidang elektronik, energi terbarukan serta beberapa bidang lainnya.
"Semenjak Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, akselerasi pembangunan begitu gencar dan cepat dikerjakan. Permintaan akan kedua sektor itu tentu wajar mengingat begitu banyak infrastruktur yang dibangun dimasa Joko Widodo," ungkap Larissa Zhou.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul