Cak Imin: Harus Ada Revitalisasi Ruhul Jihad Ulama

Senin, 19 Desember 2016 – 09:17 WIB
Tampak ulama se-Jawa Timur (Jatim) saat acara pembukaan Halaqoh Ulama Rakyat Regional Jatim di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Maarif Denanayar, Jombang, Minggu (18/12). FOTO: Humas PKB

jpnn.com - JOMBANG - Di hadapan ratusan ulama se-Jawa Timur (Jatim), Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan kembali pentingnya revitalisasi Ruhul Jihad Ulama dan penguatan pengamalan ajaran Ahlulsunah Wal Jamaah (Aswaja). Hal itu penting dilakukan untuk melindungi umat seiring menguatnya ideologi ekstrim.

“Harus ada revitalisasi Ruhul Jihad Ulama dan penguatan pengamalan Aswaja untuk menanggapi berbagai masalah umat," kata Muhaimin Iskandar saat membuka acara Halaqoh Ulama Rakyat Regional Jatim di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Maarif Denanayar, Jombang, Minggu (18/12).

BACA JUGA: Idris Laena: Bicara Pancasila, Bicara Seluruh Aspek Kehidupan

Cak Imin - panggilan akrab H Abdul Muhaimin Iskandar - mengatakan posisi Indonesia pada era modern mengalami perubahan begitu dahsyat, begitu pun posisi agama.

Menurutnya, majunya demokrasi dan teknologi informasi melahirkan arus baru yang melahirkan rasa frustasi dan krisis kemanusiaan. Menguatnya kelompok ultra kanan di kawasan Timur Tengah tidak dapat dilepaskan dalam dua hal tersebut.
 
"Demokrasi Indonesia telah melahirkan kesejahteraan bagi umat Islam, namun juga melahirkan kelompok ultra kanan, dari mulai ISIS, FPI, HTI, MTA sampai menguatnya kelompok liberalism. Yang membahagiakan adalah menguatnya gairah keagamaan di Indonesian," ujarnya melalui rilis Humas PKB.

BACA JUGA: Evakuasi Korban Hercules..Cepat, Tegang dan Mengharukan

Yang menjadi pertanyaan adalah kata Cak Imin, di mana posisi Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB. Sementara kebanyakan tokoh ulama dengan latar belakang NU masih enggan memanfaatkan kekuatan IT. Padahal, demonstrasi 212 merupakan puncak dari capaian pengelolaan kecanggihan komunikasi dan media sosial.

"Alhamdulilah, saat ini telah banyak ponpes yang menggunakan dan memanfaatkan Facebook. Kedepan dibutuhkan sinergi ulama untuk mengawal umat karena IT telah menghilangkan sekat, " ucapnya.

BACA JUGA: Nama Calon Pimpinan DPR Sudah di Map Bu Mega

Politikus muda Islam itu menegaskan, inilah personal diadakannya Halaqoh Ulama Rakyat agar kekuatan NU tdak mudah diombang ambingkan oleh situasi yang tidak menentu.

“Dengan Halaqoh Ulama Rakyat ini lah, kita semua berharap dapat merekatkan kembali ukhuwah wathoniyah diatas kepentingan lain. Dengan halaqoh inilah diharapkan komunikasi antara rakyat dengan ulama bisa berjalan dengan baik," kata Cak Imin.

Perlu diingat, ujar Cak Imin, ulama telah terbukti memberikan kontribusi yang besar dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Dalam setiap krisis melanda, ulama berada dalam garis terdepan menyelamatkan NKRI.

Sejak  era sebelum lahirnya bangsa Indonesis, era kemerdekaan, era demokrasi terpimpin, orde baru dan era reformasi, Ulama selalu terlibat aktif dalam memberikan solusi-solusi kebangsaan.

"Kecintaaan para ulama terhadap bangsa Indonesia, tidak dimiliki oleh ulama ulama dinegara mana pun,” tandasnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parmusi: Pesantren Hanya Bisa Dikelola Oleh Muslim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler