Cak Imin Masih Bingung Jadi Menteri

Rabu, 16 Desember 2009 – 20:28 WIB
JAKARTA – Sejak dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar merasa hanya menjadi menteri yang membidangi ketenagakerjaanPadahal, sesuai dengan nama kementriannya, jabatan yang didudukinya juga menaungi transmigrasi

BACA JUGA: Skandal Century Bisa Bangkitkan Revolusi

“Hari pertama saya menjabat  menteri,  seolah-olah saya adalah menteri yang hanya membidangi ketenagakerjaan, lebih khusus lagi mengenai TKI,” kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar dihadapan peserta Temu Nasional Transmigrasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (16/12).

Apa pasal? Karena menurut Cak Imin, pihaknya selalu dihujani pertanyaan-pertanyaan oleh wartawan menyangkut ketenagakerjaan khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Jarang yang mempertanyakan persoalan transmigrasi

BACA JUGA: Lahan Perumahan Tinggal 7 Hektar

Setelah mempelajari kontrak kerja yang dibuatnya selaku Menakertrans, Cak Imin baru sadar bahwa untuk mengatasi persoalan bangsa ini, bidang ketenagakerjaan hanya lebih fokus kepada pengelolaan masalah tetapi bidang transmigrasi menjadi salah satu solusi dari sebagian masalah ketenagkerjaan.

“Transmigrasi merupakan gagasan pendiri bangsa untuk mengelola dan mengembangkan potensi sumber wilayah kita yang luas
Gagasan visoner dalam memajukan kesejahteraan umum,” katanya

BACA JUGA: Kadin Tolak Draf Perpres Tender

Cak Imin juga yakin dengan transmigrasi, daerah-daerah yang terisolasi akan diterobos, mengubah lahan terlantar menjadi sumber rejeksi, dan memberikan penghidupan jutaan rakyat.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengatakan telah  merasakan dampak yang positif bagi pembangunan daerahnya melalui program transmigrasi“Tadinya hutan belukar, sekarang sudah menjadi hamparan sawah yang luas dengan beririgasi tekhnis kurang lebih 21 ribu hektarDan itulah yang menjadi tulang punggung Sulawesi Barat khususnya beras,” katanya.

Kata Adnan, meski termasuk provinsi baru, namun daerahnya termasuk penempatan transmigran tertua sejak tahun 1903 ketika era penjajahan Belanda“Nama daerahnya juga sudah berubahAda Wonomulyo, Sidoarjo, Sumberjo,” tambahnya(awa)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 240 Ribu Hektar untuk Transmigran


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler