Cak Imin Menguat di Bursa Cawapres, Pilpres Makin Bermutu

Rabu, 31 Januari 2018 – 08:09 WIB
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Survei LSI menyimpulkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dianggap paling pantas menjadi calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Menanggapi hal tersebut, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menjelaskan hal tersebut menjadi pertanda jika Indonesia sebetulnya tidak kekurangan calon pemimpin.

BACA JUGA: Muhaimin Iskandar Mengaku Terkejut

"Bahkan tak tertutup kemungkinan akan bermunculan calon-calon alternatif," kata Wiwiek, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan wartawan, Selasa (30/1).

Menurut Wiwiek, munculnya Cak Imin dan figur alternatif lainnya menjadi positif untuk kelangsungan praktik demokrasi partisipatoris, yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

BACA JUGA: Kaum Ibu Jakarta Diajak Mendukung Cak Imin Jadi Wapres

"Ini sekaligus membantah argumen yang mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan karena sulit mencari calon pemimpin dalam pilpres," kata Wiwiek.

Selain itu, tambah Wiwiek, munculnya nama Cak Imin dalam bursa pilpres 2019 akan mendorong calon-calon lain berani menampakkan diri dan ikut mencalonkan juga. Seperti misalnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

BACA JUGA: Cak Imin Nomor Satu di Survei Cawapres LSI

"Bisa jadi ketua Umum PAN akan mencalonkan diri mengingat pada pemilu 2014 PAN juga mengusung ketumnya menjadi cawapres mendampingi capres Prabowo," tambah Wiwiek.

Sementara itu, Wiwiek juga membaca jika Presiden Joko Widodo sudah mencoba merespon aspirasi Cak Imin dengan mengundanganya ke acara peresmian stasiun bandara di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Jokowi mencoba bangun komunikasi politik yang mungkin terasa kurang efektif belakangan ini," kata Wiwiek.

Sementara PKB, kata Wiwiek, sejak awal adalah partai pengusung Jokowi-JK di pilpres 2014. Wiwiek menekankan, secara politik, kekecewaan PKB tak boleh akumulatif karena ini akan menimbulkan keretakan hubungan yang justru tak menguntungkan ke depan.

Sebelumnya, Peneliti LSI Taufik Febri mengatakan Cak Imin unggul dibandingkan kandidat lain dengan presentase 14,9 persen. Dia menjelaskan ada lima tokoh muda Islami yang terpotret potensial menjadi cawapres dalam survei LSI.

Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Ajdi atau Tuan Guru Bajang.

Zulhas menjadi pesaing Cak Imin meski presentase keduanya terpaut jauh. Survei memotret Zulhas dipilih 3,8 persen. Di urutan ketiga Tuan Guru Bajang dengan 2,2 persen, disusul Sohibul 1,9 persen dan Romahurmuziy dengan 1,1 persen. (san/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Keuntungan Jika Jokowi Pilih Cak Imin Jadi Pendamping


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler