Cak Imin: TKA Kalau Tidak Bawa Modal dan Skill, Tolak Saja!

Sabtu, 24 Februari 2018 – 16:58 WIB
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri bersama mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar membuka acara Kuliah Umum di Universitas Riau di Gedung Pasca Sarjana UNRI di Pekanbaru, Sabtu (24/2) dengan sebuah pantun. Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar tampil sebagai pembicara tunggal.

Acara yang dibuka oleh rektor UNRI Prof. DR. Aras Mulyadi dan jajaran dekan itu dihadiri sekitar 500 mahasiswa UNRI.

BACA JUGA: Sepertinya Pak OSO Perlu Segera Minta Maaf ke Cak Imin

Selanjutnya, ini pantun Cak Imin:

Seekor kodok menatap cermin
Sedih mukanya yang buruk rupa
Nama saya memang cak imin
Datang ke riau karena cinta

BACA JUGA: Jokowi Capres PDIP, PKB Sodorkan Cak Imin


Cak Imin dalam kuliah umumnya berjudul "Ketenagakerjaan dan Nilai Wawasan Kebangsaan” menyatakan perlunya kerja keras menghadapi neo-kolonialisme (baru), yang mewujud dalam bentuk aktivitas ekonomi yang massif dari negara lain di Indonesia. Indonesia jangan hanya jadi pasar. Lapangan kerja kita juga lebih terambil dari tenaga asing (TKA) jika kita tidak menginovasi diri dan SDM.

"Soal TKA, menurut saya ada dua syarat penting sebagai filter. Pertama, apakah mereka bawa uang? Kedua, apakah mereka ahli? Kalau enggak bawa modal dan skill, pasti ditolak. Ngapain? Warga kita juga masih banyak yang menganggur. Pengangguran di tingkat sarjana saja 11,33 persen," demikian Cak Imin.

BACA JUGA: 3 Tokoh Paling Layak Dampingi Jokowi pada Pilpres 2019

“Yang meresahkan itu kan yang ilegal: sudah enggak bawa uang, enggak punya keahlian pula. Nah, itu tugas gotong royong aparat imigrasi, polisi dan warga. Ayo laporkan,” katanya.

Tapi di sisi lain, kualitas tenaga kerja kita harus ditingkatkan. “Saya sedih membaca data PISA yang menunjukkan tingkat kemampuan membaca, sains dan matematika anak-anak kita berada di bawah Singapura, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Bahkan jauh berada di bawah standar OECD (organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan). Ini problem yang harus kita carikan solusinya segera," ujar mantan Menakertrans itu.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin: Demokrasi untuk Kesejahteraan dan Keadilan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler