Caketum PB PMII Hasnu Ibrahim Tolak Calon Pimpinan BPK RI dari Unsur Politisi

Minggu, 14 Juli 2024 – 10:47 WIB
Calon Ketua Umum PB PMII Hasnu Ibrahim secara tegas menolak proses pencalonan pimpinan BPK RI yang berasal dari unsur politikus. Foto: dokpri for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Calon Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2024-2027 Hasnu Ibrahim menolak secara tegas terkait proses pencalonan pimpinan Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI berasal dari unsur politikus.

"Sebagai calon ketua umum PB PMII kami menolak secara tegas terkait proses pencalonan pimpinan BPK berasal dari unsur politisi," kata Hasnu dalam keterangannya, Minggu (14/7).

BACA JUGA: Achsanul Qosasi Tersangka Korupsi, ART Suarakan Save BPK RI

Menurutnya, BPK pada dasarnya adalah lembaga yang diberikan mandat oleh konstitusi untuk memeriksa keuangan negara, sehingga lembaga ini tidak boleh dicederai oleh kepentingan politik praktis.

"Pintu masuk rusaknya sistem dan kelembagaan BPK itu tergantung wajah pimpinan dan para komisionernya. Proses seleksi yang tengah berlangsung pada hari ini harus benar-benar dari kalangan profesional yang memiliki rekam jejak dan rekam prestasi bagus di mata publik," lanjutnya.

BACA JUGA: BPK RI Dipilih Sebagai Ketua Organisasi Lembaga Pemeriksa Sedunia

Hasnu yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PB PMII Bidang Politik, Hukum dan HAM menjelaskan pihaknya menolak proses seleksi calon anggota BPK periode 2024-2029 yang akan bergulir di DPR jika berasal dari unsur partai politik.

Dia menilai semua itu akan berunjung pada konflik kepentingan dan korupsi sistemik.

BACA JUGA: KPK Dalami Aliran Suap Bupati Meranti kepada 2 Pejabat BPK Riau Ini

Hasnu berharap panitia seleksi (pansel) yang akan memproses itu diharapkan cermat agar calon yang dipilih tak menimbulkan masalah, kegaduhan, dan bebas dari desain besar partai politik.

Dia juga mendesak pansel dan DPR RI agar proses seleksi pimpinan BPK Periode 2024-2029 harus bebas dari konflik kepentingan dan unsur politikus atau kader partai politik.

"Kami juga mendesak agar proses seleksi Pimpinan BPK Periode 2024-2029 harus memperhatikan aspek profesionalitas, integritas, dan prestasi," jelasnya.

Tidak hanya itu, Hasnu juga mendorong partisipasi publik agar memantau secara ketat proses rekrutmen pimpinan BPK Periode 2024 - 2029 agar melahirkan pimpinan BPK berkualitas, profesional, dan berintegritas.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler