Cakra 19 Peringati 4 Tahun Pemerintahan Jokowi - JK

Sabtu, 20 Oktober 2018 – 22:04 WIB
Presiden Jokowi (kiri). Foto: Instagram jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Cakra 19 telah menggelar dialog dengan tema rakyat sehat Indonesia berdaulat 'BPJS untuk Kesehatan Masyarakat Indonesia' pada Sabtu, (20/10) di Jl Kol Masturi, Cipageran Cimahi Utara.

Dialog ini digelar untuk memperingati empat tahun pemerintah Jokowi – JK.

BACA JUGA: Pak Jokowi...Jika Laut adalah Tubuh, Sungai Tulang Rusuknya

Acara yang menghadirkan Attie D andjar Rachman selaku ketua koordinator cakra 19 dapil 1 (Bandung-Cimahi) mewakili ketua Cakra 19 Jawa Barat Juanda Syaifuddin selaku pembicara dengan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta.

Para peserta tersebut merupakan undangan dan warga masyarakat sekitar, juga ikatan mahasiswa kesehatan dan Ketua Pemuda peduli kesehatan sebagai narasumber.

BACA JUGA: Empat Tahun Jokowi – JK, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Dialog interaktif ini dimulai dengan memaparkan maksud dan tujuan BPJS dilanjutkan dengan uraian alur kerja sistem BPJS, ditutup dengan penjelasan pentingnya BPJS dan serta target dan capaian program BPJS di bawah kepemimpinan Jokowi.

Menuju pungkas acara tersebut kepala tim litbang Cakra 19 Jawa Barat Helmi Wisnu Wardana berpesan supaya tamu undangan dan warga masyarakat bisa menyebarkan informasi yang didapat kepada warga yang lain, khususnya yang belum mengetahui dan menyadari pentingnya bpjs sebagai program dari bapak Jokowi untuk Masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Jika Jokowi Menang, Urusan Pemerintahan Lebih Mudah

"BPJS Kesehatan yang mempunyai prinsip gotong royong dengan cara mewujudkan mekanisme gotong royong dari peserta yang mampu ke peserta yang kurang mampu dalam bentuk kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui sistem asuransi nirlaba. Maksudnya nirlaba adalah seluruh pendapatan dipergunakan bagi pelayanan kesehatan masyarakat," jelas dia.

Berdasarkan data, jumlah peserta BPJS Kesehatan di tahun 2016 sekitar 164 juta orang. penerima PBI berdasarkan Keputusan Menteri Sosial No. 170/HK/2015 sekitar 103 juta orang. Dengan demikian peserta Mandiri BPJS Kesehatan sekitar 61 juta orang.

Namun yang membayar iuran, dari hasil investigasi BPJS hanya 10 juta orang. Masih ada 51 juta orang Indonesia yang mampu dan layak membayar iuran BPJS Kesehatan tetapi nyatanya tidak berpartisipasi. Berdasarkan Anggaran BPJS Kesehatan terungkap bahwa di tahun 2015

Jumlah iuran premi yang diterima BPJS (dari APBN + iuran mandiri ) =Rp 54,02 Triliun. Sedangkan total biaya klaim di tahun 2015 = Rp 57,60 Triliun Artinya neraca keuangan pengelola BPJS kesehatan defisit = Rp 3,6 Triliun.

Sebaran Pembiayaan Anggaran BPJS Kesehatan. Dari data DPR RI Komisi IX lewat presentasi Ibu Irma Suryani dalam panel diskusi DPR RI - Menteri Kesehatan - Direktur BPJS - dan beberapa stakeholder BPJS di ruang GBHN Gedung MPR RI April 2016 lalu terungkap bahwa. Beban BPJS Kesehatan sepanjang tahun 2015 adalah Rp 56,96 Triliun yang membayari jenis penyakit.

Sebaran biaya klaim untuk rawat inap yang sebagian besar pasien jenis penyakit katastropik. Jantung sebesar Rp 5,8 triliun, Penyakit sistem pencernaan sebesar Rp 5,4 triliun, Diabetes sebesar Rp 4,1 Triliun, Penyakit pernafasan sebesar Rp 4,03 Triliun.

"Dari data ini kita bisa melihat betapa besarnya sebaran biaya BPJS Kesehatan adalah betapa luar biasanya BPJS Kesehatan menanggung biaya penyakit para pesertanya. Penyakit katastropik yang jelas biayanya sangat tinggi harus ditanggung BPJS Kesehatan tanpa banyak cing cong, sepanjang peserta melengkapi persyaratan administrasi dan keuangan. Sangat beruntung menjadi Peserta BPJS Kesehatan. Bila dihitung dari sudut manapun, menjadi peserta BPJS Kesehatan itu bukan untung (saja) melainkan sangat beruntung," tutur dia.

Dengan membayar iuran PBI yang Rp 23 ribu perbulan (yang dibayari Pemerintah) atau, membayar iuran Mandiri kelas III = Rp 25.500 perbulan, membayar iuran Mandiri kelas II = Rp 51 ribu perbulan dan membayar iuran Mandiri kelas I = Rp 80 ribu perbulan.

Dalam Public Expose ini, Fachmi juga menuturkan pendapatan iuran JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan pada 2017 mencapai 74,25 triliun. Bila diakumulasikan sepanjang empat tahun program ini berjalan, maka total iuran JKN-KIS mencapai 235,06 triliun.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cakra 19 Deklarasi Dukungan untuk Jokowi - Maruf Amin


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler