Calon Bidikmisi Curang, Langsung Pindah Reguler

Minggu, 20 Juli 2014 – 12:24 WIB

jpnn.com - JEMBER – Sebanyak 1.692 calon mahasiswa baru Universitas Jember (Unej) yang diterima melalui jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) Sabtu (19/7) melakukan verifikasi data di Gedung Soetarjo dan Gedung PKM. Secara umum, tidak ada kejanggalan data mahasiswa baru.

Padahal, tahun lalu ditemukan data tujuh calon mahasiswa baru yang bermasalah. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jember, verifikasi relatif lancar. Tidak seperti verifikasi mahasiswa jalur SNM PTN yang sempat ricuh karena pengaturan yang buruk. Bahkan, situasi kemarin cukup lengang ketika siang.

BACA JUGA: Peluang Lulus SMMPTN Lebih Besar

Menurut Pembantu Rektor I Unej Zulfikar, verifikasi ditujukan untuk mencocokkan data pendaftaran SBM PTN dengan data asli yang harus mereka bawa. Antara lain, KTP, ijazah, slip gaji orang tua, PBB, dan pajak kendaraan bermotor. Kelengkapan itu harus dibawa untuk menentukan besaran uang kuliah tunggal (UKT).

Verifikasi diberikan rentang waktu dua hari, yakni 17–18 Juli 2014. Untuk hari pertama, sekitar seribu calon mahasiswa sudah melakukan verifikasi. Sementara itu, daftar ulang dilaksanakan pada 19–20 Juli 2014.

BACA JUGA: Guru Bersertifikasi Digerojok Rp 31 Miliar

Zulfikar menyatakan, masih ada satu calon mahasiswa Bidikmisi yang penghasilan orang tuanya tergolong mampu, bahkan termasuk PNS golongan IV. Namun, mereka langsung beralih ke reguler. ’’Jika mereka tetap bersikeras ingin masuk dengan Bidikmisi, kami akan benar-benar verifikasi di lapangan. Misalnya, tergolong mampu akan dicoret dari Unej,’’ tegasnya.

Verifikasi tersebut, lanjut Zulfikar, disertai surat pernyataan bermeterai bahwa data yang ditunjukkan benar-benar valid. Jika tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, putra-putrinya bersedia dikeluarkan dari Unej. ’’Sampai saat ini, Alhamdullih dalam verifikasi di lapangan penerimaan jalur SBM PTN belum ditemukan data yang janggal,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Desak PPDB Online Segera Terealisasi

Tahun lalu, kata Zulfikar, ada tujuh calon mahasiswa Bidikmisi yang terkena imbas ketidakjujuran. ’’Nanti saat daftar ulang berlangsung saya mempertegas dan menyiarkan bagi yang datanya tidak valid, slip gaji atau Bidikmisi yang sebenarnya mampu, untuk segera melapor. Jika diketahui di lapangan ganjil, akan dicoret dari Unej,’’ jelasnya.

UKT, kata Zulfikar, merupakan sistem subsidi silang. Dulu, besarnya SPP mahasiswa kaya dan miskin sama. Dia mengakui bahwa animo masyarakat terhadap Unej semakin bagus. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar tahun ini yang meningkat dibandingkan dengan 2013. ’’Tidak hanya meningkat, melainkan banyak pilihan pertama di Unej serta nilai rata-rata tes SBM PTN urutan 13 PTN seluruh Indonesia,’’ ungkapnya.

Menurut Zulfikar, ada peningkatan sekitar 15 pesen. Pada 2013, minat pilihan pertama di Unej sekitar 9.000, pilihan kedua 15.000, sedangkan tahun ini pilihan pertama sekitar 10 ribu dan pilihan kedua 11 ribu. ’’Saat ini Unej masuk 13 besar nilai rata-rata SBM PTN. Biasanya, kita langganan 25 besar,’’ ungkapnya. (mg1/har/JPNN/c15/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurikulum 2013 Jalan Terus Meski Sarat Masalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler