Calon Hakim Agung AS Dituding Mencabuli Teman SMA

Senin, 01 Oktober 2018 – 08:14 WIB
Calon Hakim Agung Amerika Serikat Brett Kavanaugh. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Penyelidikan dimulai. FBI mulai menghubungi orang-orang yang terlibat dalam dugaan skandal pelecehan yang dilakukan hakim Brett Kavanaugh. Seorang korban, Deborah Ramirez, ikut dipanggil. Itu diungkapkan pengacara Ramirez, John Clune, di akun Twitter-nya Sabtu (29/9) waktu setempat.

"Kami memastikan FBI telah mengontak Ramirez untuk wawancara dan dia setuju bekerja sama dengan penyelidikan mereka," cuit Clune seperti dilansir Reuters.

BACA JUGA: Edan! Ayah Ajak Teman Kerjanya Cabuli Anak di Mes

Selain Ramirez, Mark Judge siap memberikan kesaksian. Judge adalah kawan Kavanaugh. Dua korban Kavanaugh menyatakan, Judge ada di lokasi kejadian.

Kesaksian Judge bakal meringankan tudingan kepada Kavanaugh. Sejak awal dia sudah menyatakan bahwa tindakan pelecehan itu tak pernah ada.

BACA JUGA: Pria Bejat Bawa Anak Berkebutuhan Khusus ke Tempat Sepi

Sejauh ini ada tiga perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan Kavanaugh. Yaitu, Christine Blasey Ford, Deborah Ramirez, dan Julie Swetnick. Judge ada di kamar saat Kavanaugh berusaha memerkosa Ford.

Versi Swetnick, dirinya juga melihat Kavanaugh dan Judge serta beberapa pemuda lainnya di depan kamar dalam sebuah pesta. Di dalam kamar itu disinyalir ada gadis yang tengah diperkosa.

BACA JUGA: Di Depan Senat, Ford Ungkap Aksi Bejat Calon Hakim Agung

Pernyataan Elizabeth Rasor, mantan pacar Judge, kian memperkeruh situasi. Kepada Rasor, Judge pernah berkata bahwa dirinya memerkosa gadis mabuk secara bergantian saat di SMA.

Ford sudah dimintai kesaksian di hadapan Senat pada Kamis (27/9). Setelahnya, Senat menyatakan menyetujui pencalonan Kavanaugh sebagai hakim agung. Tapi, dengan catatan, harus ada penyelidikan lebih lanjut sebelum voting untuk penunjukan jabatan hakim agung.

Presiden AS Donald Trump pun tunduk. Suami Melania itu pada Jumat (29/9) menunjuk FBI untuk ikut campur tangan.

Namun, kabar tak sedap berembus. Beberapa media seperti NBC dan Wall Street Journal menyatakan bahwa FBI tak bebas melakukan penyelidikan. Gedung Putih sudah menentukan siapa saja saksi-saksi yang boleh diambil pernyataannya.

Swetnick termasuk yang dilarang dipanggil. Kenalan Kavanaugh semasa masih duduk di bangku SMA itu menuding calon hakim agung itu dulu mungkin pelaku pemerkosaan ramai-ramai. Swetnick belum dipanggil FBI. Itu kian menguatkan tudingan media-media mainstream tersebut. Trump tentu saja langsung membantah.

"Sejujurnya saya malah ingin mereka (FBI, Red) mewawancarai siapa pun yang dianggap layak atas dasar pertimbangan mereka sendiri," tegas Trump di akun Twitter-nya.

Presiden ke-45 AS itu menyatakan bahwa FBI punya kendali penuh atas penyelidikan. Meski begitu, dia berharap pada akhirnya semua bakal baik-baik saja. Trump masih yakin Kavanaugh adalah orang baik dan dia tak bersalah sama sekali.

Pernyataan senada dilontarkan Juru Bicara Gedung Putih Raj Shah. Dia menegaskan bahwa Gedung Putih tak ikut campur. "Gedung Putih membiarkan agen FBI melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan," tegas Shah.

FBI harus bekerja cepat. Sebab, hasil penyelidikan sudah ada dalam kurun waktu sepekan. Mereka boleh mewawancarai saksi-saksi yang sudah ada atau memanggil yang baru. Tujuannya, mengecek latar belakang Kavanaugh dan memastikan dia layak menjadi hakim agung. (sha/c10/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersihkan Nama, Kavanaugh Mengaku Lepas Perjaka Selepas SMA


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler