Di Depan Senat, Ford Ungkap Aksi Bejat Calon Hakim Agung

Sabtu, 29 September 2018 – 11:14 WIB
Christine Blasey Ford dan Brett Kavanaugh bersaksi di depan Senat Amerika Serikat. Foto: AFP/Getty

jpnn.com, WASHINGTON - Untuk kali pertama sejak skandal pelecehan seksual yang menempatkan mereka sebagai korban dan tertuduh, Christine Blasey Ford dan Brett Kavanaugh duduk satu ruangan. Kamis (28/9) itu mata mereka sama-sama sembap. Emosi mereka sama-sama meluap. Tapi, Ford sukses menyudutkan Kavanaugh.

"Saya terus berteriak untuk minta tolong," ujar Ford dalam kesaksiannya sebagaimana dilansir Reuters.

BACA JUGA: Bersihkan Nama, Kavanaugh Mengaku Lepas Perjaka Selepas SMA

Perempuan 51 tahun itu berusaha menyampaikan kesaksiannya dengan tenang. Meski, dia terlihat sangat tertekan. Kenangannya tentang Kavanaugh terlalu pahit untuk diingat lagi. Apalagi dipaparkan di hadapan publik. Namun, dia tidak mau lebih lama menutupi kebenaran.

Sebelum bersaksi, Ford sempat mendengar Ketua Komite Yudisial Senat Chuck Grassley cekcok dengan Senator Dianne Feinstein. Saat itu dia baru saja memasuki Gedung Senat Dirksen, Capitol Hill. Sekitar 33 menit kemudian, Ford diambil sumpah. Dia lantas memaparkan pelecehan seksual yang Kavanaugh lakukan.

BACA JUGA: Deja Vu Skandal Pelecehan Calon Hakim Agung

Dengan terbata-bata, dosen ilmu psikologi pada Universitas Palo Alto, California, itu mengatakan bahwa Kavanaugh menindih tubuhnya dan berusaha membuka bajunya.

Saat itu, menurut dia, ada dua hal yang menghambat aksi bejat alumnus Yale Law School tersebut. Yakni, Kavanaugh terlalu mabuk dan Ford mengenakan baju renang one piece.

BACA JUGA: Calon Hakim Agung Tersandung Tudingan Pamer Burung

Setelah kesaksian Ford, giliran jaksa Rachel Mitchell bergantian dengan 10 senator Partai Demokrat mengungkap fakta lebih lanjut. Mereka menanyai Ford. Masing-masing lima menit.

Di tengah pertanyaan, Senator Dick Durbin meminta Ford memastikan identitas pelaku pelecehan itu. "Anda yakin tidak salah mengidentifikasi penyerang Anda pada masa remaja itu?" tanya Durbin.

"Seratus persen (yakin)," jawab Ford singkat. Dia mengatakan bahwa pengalaman traumatis itu masih dirinya ingat meskipun tidak lagi detail.

"Yang paling mengerikan adalah tawa mereka (Kavanaugh dan temannya, Mark Judge, Red). Seakan mereka sudah memiliki saya," ucapnya.

Pertanyaan bertubi-tubi dijawab dengan tenang oleh Ford selama sekitar empat jam. Kemudian, bintang utama berganti. Kavanaugh membuka sesi dengan membacakan mosi berdurasi 45 menit.

Dalam mosinya, Kavanaugh menuduh Demokrat mendalangi kasus itu. "Masalah ini sudah menghancurkan keluarga dan nama baik saya. Mereka marah karena Presiden Trump menang pada Pemilu 2016," katanya menurut CNN. Emosi Kavanaugh meledak-ledak.

Menariknya, Mitchell yang dipersiapkan Republik untuk membela Kavanaugh tidak bisa berbuat banyak. Pakar kejahatan seksual itu lebih banyak diam. Bahkan, Ford meninggalkan ruangan tanpa satu orang pun meragukan kesaksiannya.

Sembilan jam kemudian, sesi di senat berakhir. Kavanaugh dan Republik kalah. "Saya rasa Ford patut dipercaya," ungkap Senator Republik Lisa Murkowski kepada Reuters.

Asosiasi Advokat AS meminta nominasi hakim agung AS ditunda sementara. Pemungutan suara oleh senat juga urung digelar. Sebab, langkah yang paling pas adalah memastikan bahwa latar belakang calon hakim bisa dipercaya.

"Jabatan ini terlalu penting untuk dipilih terburu-buru. Nanti rakyat malah kehilangan kepercayaan," jelas jubir asosiasi tersebut. (bil/c7/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pria yang Doyan Remas Bokong Ibu-ibu


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler