Calon Istri Lettu Iqbal Hadir di Pemakaman, Sosok Almarhum Sangat Istimewa

Selasa, 29 Maret 2022 – 07:40 WIB
Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal gugur saat baku tembak dengan KKB di Papua. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, KONAWE - Almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal gugur saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sabtu (26/3) petang.

Saat itu Lettu Iqbal bersama 34 personel Marinir yang tergabung dalam Satgas Muara dan Pesisir (Mupe) sedang berjaga di pos yang berada di Quary Bawah, di Kampung Traslala, Distrik Kenyam, Nduga, Papua.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KKB Bantai Marinir di Papua, KSAL Berikan Perintah, Jenderal Andika Mendukung Penuh

Jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal dimakamkan di pemakaman umum keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka.

Pemakaman dilakukan secara militer yang dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.

BACA JUGA: KKB Menyerang TNI Pakai GLM, Kalimat Bobby Ditujukan kepada Jenderal Andika

Kedua orang tua almarhum, Hartini dan Maris, turut menyaksikan pemakaman jenazah pria kelahiran 26 November 1994, itu.

Calon istri almarhum bernama Jasinta Firda Pertiwi juga menyaksikan pemakaman jenazah pria yang dicintainya itu. Keluarga dan kerabat juga memadati lokasi pemakaman.

BACA JUGA: Kabar Buruk dari Dirjen GTK soal Formasi PPPK 2022, Ada Datanya, Honorer Jangan Sedih ya

Di kalangan keluarga, Lettu Iqbal dikenal sebagai sosok yang baik dan saleh. Almarhum semasa hidup selalu berbuat baik kepada keluarga.

"Almarhum rajin salat, baik sekali sama keluarga, penampilannya biasa-biasa saja, tidak sombong," kata Alung Faisal (21) sepupu satu kali korban saat ditemui di rumah duka di Desa Anggotoa, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (28/3).

"Kami sangat kehilangan sekali, bahkan ibunya kemarin pas dengar kabar sepupu meninggal langsung pingsan, bapak almarhum tahan air mata," imbuh Alung dengan nada sedih.

Ipar almarhum bernama Kaharuddin mengatakan bahwa Lettu Iqbal merupakan sosok yang sangat baik.

"Kalau di mata keluarga almarhum itu, jujur, sangat-sangat istimewa. Selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum," katanya.

Almarhum semasa hidupnya sangat perhatian dengan keluarga. Bukan hanya kepada orang tua, tetapi saudara, kemanakan bahkan kepada sepupunya dinilai sangat baik dan perhatian.

Saat di lokasi penugasan, Lettu Iqbal juga sering menelepon untuk menanyakan kabar dan mengkonfirmasi apakah sudah makan atau belum.

"Beliau sering sempatkan diri menelepon keluarga, hampir setiap hari. Pagi sebelum kejadian malam itu, kita (pihak keluarga) sudah menelepon dengan almarhum," tutur dia.

Lettu Iqbal merupakan anak keempat dari empat orang bersaudara pasangan dari Hartini yang berprofesi sebagai guru dan Maris yang berprofesi sebagai petani.

Kaharudin bercerita bahwa Lettu Iqbal sejak kecil memang bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler