jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada sabtu (26/3) petang menyerang pos Satgas Muara dan Pesisir (Mupe) yang berada di Quary Bawah, di Kampung Traslala, Distrik Kenyam, Nduga, Papua.
Saat itu KKB melakukan serangan terhadap Pos Satgas Mupe TNI dari berbagai arah.
BACA JUGA: Marinir Diserang KKB Lagi, Brigjen Izak Ungkap Alasan Tak Kejar Egianus Kogoya Cs
Dua personel Marinir gugur dan delapan prajurit Marinir dari Yonif Marinir 3 terluka.
Dua personel Marinir yang gugur ialah Letda Marinir Muhammad Iqbal dan Pratu Marinir Wilson Anderson Here. Letda Iqbal menjabat sebagai komandan peleton.
BACA JUGA: Edan, KKB Menyerang Lagi, Baku Tembak Masih Berlangsung di Bandara Kenyam
Anggota Fraksi Partai Golkar Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi berduka atas gugurnya 2 prajurit TNI dari insiden penyerangan KKB di Nduga, Papua.
"Ya tentu kita berduka atas gugurnya prajurit TNI dan korban yang dirawat agar lekas sembuh," kata Bobby kepada JPNN.com, Senin (28/3).
Dia berharap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo segera mengevaluasi prosedur teknis pengamanan dan patroli di daerah-daerah yang sudah sering menimbulkan korban dari TNI dan Polri di Papua.
"Agar ke depan prajurit TNI dan polisi tidak lagi menjadi korban penyerangan sporadis para gerombolan bersenjata ini," lanjut pria kelahiran 25 Februari 1974 itu.
BACA JUGA: Sejumlah Prajurit Marinir Berjaga di Lorong Rumah Korban Penyerangan KKB, Lihat Itu
Bobby juga menyebutkan TNI-Polri juga perlu melakukan evaluasi terhadap sistem kerja intelijen.
"Melihat korban yang sangat banyak di pihak TNI, perlu segera diindentikasi secara teknis, apakah sistem intelijen deteksi dini penyerangan ini perlu diperbaiki, atau kemampuan koordinasi penangkalan serangan perlu ditingkatkan, atau senjata yang perlu dimodernisasi," ujar Bobby.
Selama ini, jelas Bobby, hal-hal teknis seperti itu belum diperbaiki oleh TNI dan Polri.
"Sangat rentan prajurit dan polisi yang ditugaskan di lapangan ini dan berpotensi menjadi korban," tegas alumnus Universitas Trisakti itu
Dia juga menyoroti senjata yang digunakan oleh kelompok teroris separatis di Papua.
"Senjata teroris sangat modern seperti ada Grenade Launcher Module (GLM) atau pelontar granat," pungkasnya.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyerang pos Satgas Muara dan Pesisir (Mupe) yang berada di Quary Bawah, di Kampung Traslala, Distrik Kenyam, Nduga, Papua, pada Sabtu (26/3) petang.
Hari ini (28/3) KKB pimpinan Egianus Kogoya kembali melancarkan serangan.
Kali ini yang diserang KBB ialah Pos Koteka yang dijaga anggota Marinir di Quary Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. (mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Fakta KKB Menyerang 35 Marinir dari Segala Arah, Ngeri, Prada Yotam Bugiangge Masih Misteri
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Kenny Kurnia Putra