Calon Panglima Nilai Polisi Masih Mampu Atasi

Terkait Kasus Hamparan Perak

Kamis, 23 September 2010 – 21:12 WIB

JAKARTA - Calon Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono menilai pihak kepolisian masih sanggup menguasai situasi ketertiban dan keamanan masyarakat secara menyeluruh"Karena itu, wajar jika Kapolri hingga kini belum memerlukan bantuan TNI menangani berbagai tindakan kriminal yang terduga dilakukan oleh pihak-pihak teroris," kata Laksama TNI Agus Suhartono, dalam acara fit and proper test dirinya untuk jadi Panglima TNI, di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/9).

Walaupun demikian, Agus Suhartono pun menganggap situasi ketertiban dan keamanan masyarakat saat ini relatif terganggu dengan berbagai aksi tindakan kriminal yang menjurus teror

BACA JUGA: Kapolri Minta Semua Mapolsek Siaga

"Kondisinya memang mendekati kritis, tapi pihak kepolisian mungkin merasa masih bisa mengatasinya
Kalau dimintakan, tentu wajib hukumnya bagi TNI untuk membantu polisi," kata Agus Suhartono.

Penilaian calon Panglima TNI yang menyebut polisi masih mampu mengatasi keaadan, dibantah oleh Anggota Komisi I DPR Max Sopacua

BACA JUGA: Kenaikan Gaji Tak Ubah Kinerja PNS

Menurut Max, sesungguhnya polisi tidak mampu lagi menghadapinya karena dari waktu-waktu eskalasi tindakan kriminal yang diduga dilakukan oleh pihak teroris semakin terbuka.

"Kalau situasi ini dibiarkan berlarut-larut dan polisi terus mengedepankan Densus 88 dalam menghadapi teroris, jelas ini sangat tidak baik karena operasi Densus 88 identik dengan tindak kekerasan kontra kekerasan
Dunia usaha dan barangkali masyarakat tidak menyukai tindak kekerasan itu terus-menerus terjadi," ungkap Max, dari Fraksi Partai Demokrat ini.

Jika kemarin baru level kantor Polsek yang diserang, lanjut Max, bisa saja esok hari yang diserang itu kantor Polres atau sekalian Polda

BACA JUGA: Agus Janji Kaji TNI Muslimah Berjilbab

Sikap diam dari TNI, lanjutny, akan menimbulkan pertanyaan baru lagi dari masyarakat.

"Kalau alat ukur yang digunakan adalah daya gempur Densus 88 dalam menembaki teroris, ini sama saja menciptakan perang terbuka dengan pihak-pihak yang terduga teroris," tegas Max.

Terhadap dua penilain yang berbeda ini, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menegaskan akan membicarakan lebih detail dengan Kapolri baru nantinya"Sebentar lagi Komisi III akan melakukan fit and proper test terhadap calon Kapolri yang diajukan Presiden SBYKalau Panglima TNI dan Kapolri yang baru sudah terpilih, pada kesempatan pertama kita akan melakukan rapat gabungan untuk mensinergikan TNI dan Polri menangani eskalasi kriminal yang semakin tinggi ini," kata Mahfud Siddiq, dari Fraksi PKS itu(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Medan Diboyong ke Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler