jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 93 calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK guru tahap 1 di Kota Kediri, Jawa Timur, akan menandatangani kontrak kerja, Jumat (4/2).
Kontak kerja ini merupakan salah satu tahapan pengangkatan PPPK guru 2021.
BACA JUGA: Gubernur Bicara Nasib Honorer Gagal jadi PPPK & PNS, Disambut Tepuk Tangan
Menurut Ketua Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Kota Kediri Mohamad Badrul Munir, seharusnya ada 103 guru honorer yang akan menandatangani kontrak kerja.
Namun, 10 di antaranya berkasnya belum klir, sehingga bisa diangkat serentak bersama 93 lainnya.
BACA JUGA: Pengisian DRH 100 Persen, Belum Satu pun NIP PPPK Diterbitkan, Kok Bisa?
"Ada 10 belum bisa ikut tanda tangan kontrak pada 4 Maret. Yang lima orang menunggu pertimbangan teknis (pertek), lima lainnya masih BTL alias berkas tidak lengkap," kata Munir kepada JPNN.com, Rabu (2/3).
Dia menjelaskan, lima calon PPPK yang statusnya BTL itu karena terganjal masa kerja.
BACA JUGA: Ada PPPK Berijazah SMP dan SMA, Pimpinan Honorer K2: Semoga Ada Keajaiban Buat Kami
Munir mengatakan masa kerja lima orang itu sebagai guru honorer di bawah tiga tahun, padahal mereka sebelumnya mengajak di sekolah swasta. Oleh karena itu, lanjut dia, apabila digabungkan maka masa kerja kelima calon PPPK itu sudah lebih di atas tiga tahun.
Munir pun memastikan pihaknya tidak akan meninggalkan lima guru honorer yang berstatus BTL tersebut agar bisa sama-sama menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Saya akan kawal terus guru honorer berstatus BTL, yang lulus passing grade belum ada formasi, dan tenaga kependidikan, agar bisa sama-sama menjadi ASN,” ujarnya.
Sekali lagi, dia menegaskan meskipun sudah berstatus PPPK, tidak akan pernah meninggalkan kawan-kawannya. Menurut Munir, komitmen itu sudah ditanamkan para pendiri FHNK2I bahwa semuanya harus saling menopang agar sama-sama menjadi PPPK.
"Jangan khawatir, pengangkatan PPPK ini hanya masalah waktu. Perjuangan akan terus digelorakan sampai semua anggota dan pengurus FHNK2I menjadi diangkat PPPK," pungkas Munir. (esy/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad