jpnn.com, SURABAYA - Berbagai cara digunakan penjahat untuk menyelundupkan narkoba. Yang terbaru dilakukan Heru.
Pria 31 tahun tersebut menjajakan serbuk haram itu dengan dikemas saset kopi.
BACA JUGA: Suami Cari Ikan, Istri Cantik Malah Pesta Sabu dengan 2 Pria
Heru tertangkap pada Minggu lalu (17/12). Praktik menyelundupkan narkoba tersebut dilakukan sejak Juli lalu.
Pria asli Surabaya itu sebelumnya merupakan pecandu.
BACA JUGA: Sindikat Narkoba Pakai Sistem Ranjau, Akhirnya Tertangkap
Dia memutuskan berbisnis sabu-sabu karena melihat adanya keuntungan berlipat. Di sisi lain, dia tetap menjadi pengguna.
''Jadi, dia itu beli buat dijual dan buat dipakai sendiri,'' ujar Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Anton Prasetyo.
BACA JUGA: Selain jadi Pengedar Sabu, Polisi Ini juga Terlibat Jaringan
Sebagai seorang pengguna, Heru selalu terbayang-bayang. Pikiran akan dijebloskan ke dalam penjara terus menghantui.
Dia lantas memutar otak untuk mengelabuhi polisi. Ide mengemas sabu-sabu itu datang begitu saja ketika dia nongkrong di warung kopi.
Mula-mula dia memungut bungkus kopi yang telah kosong. Dia iseng mengelupas stiker bertulisan ''raja kopi'' dari saset tersebut. Stiker itu tidak dilepas.
Hanya dikelupas setengah badan. Dia langsung menempelkan stiker merek kopi tersebut kembali ke asal. Dia terkejut ketika melihat hasilnya.
''Ternyata pas saya buka stikernya nggak keliatan kalau pernah disobek,'' tuturnya.
Ide mengemas sabu-sabu pun muncul. Agar tidak terlalu menonjol, dia selalu mengemas sabu-sabu dalam ukuran kecil.
Setiap satu saset hanya diberi satu poket sabu-sabu. Berat sepoket sabu-sabu tersebut berkisar 1,1 gram saja.
''Kalau melebihi itu, nanti melendung Pak dan pasti dicurigai orang,'' jawab pria yang indekos di kawasan Dukuh Pakis itu.
Saset kopi itu kemudian dimasukkan kembali ke kotak kopi. Di dalamnya juga ada berbagai bungkus kopi yang lain.
Kamuflase Heru tidak berhenti pada kemasan kopi saja, tetapi juga caranya membawa kopi tersebut.
Satu kotak kopi berisi 5-6 saset. Namun, hanya satu saset kopi yang berisi sabu-sabu dalam kotak tersebut.
''Jadi, pas transaksi cuma kelihatan kalau saya jual kopi, Pak,'' kata pria pengangguran itu.
Dia membanderol jualannya itu cukup tinggi. Setiap satu saset kopi dihargai Rp 1 juta. Barang tersebut dia beli dari seseorang bernama SP di Madura. (bin/c4/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gerebek Rumah Oknum PNS, Nih Barang Buktinya, 9 Paket
Redaktur & Reporter : Natalia