jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) gencar mewujudkan remitansi Tenaga Kerja Indonesia yang berkualitas, seiring dengan bertambahnya jumlah
pengiriman uang dari TKI yang bekerja di luar negeri.
BACA JUGA: Soroti Upaya Penanganan Perubahan Iklim bagi Kesejahteraan Masyarakat
Demikian disampaikan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Rabu (9/9) menyusul laporan Bank Indonesia yang menyebutkan jumlah remitansi pada semester 1 tahun 2015 mencapai USD 4.713.137.854 atau naik 15 persen dibandingkan semester yang sama tahun lalu, yakni USD 4.093.429.234.
Kata Nusron, pengertian remitansi berkualitas adalah kiriman uang tidak digunakan untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan bagi kegiatan yang produktif seperti investasi pada sektor riil di daerah asal.
BACA JUGA: Ditanya Perkembangan Kasus Pelindo II, Begini Reaksi Menteri Rini
BNP2TKI memiliki program untuk mewujudkan remitansi berkualitas itu, antara lain dengan mengkampanyekan pengiriman uang ke daerah asal melalui perbankan (e-banking), serta program pendampingan bagi para TKI yang ingin menggunakan dananya untuk sektor-sektor yang produktif.
"Investasi TKI di sektor produktif niscaya menimbulkan efek berganda yang bermanfaat bagi perekonomian . Meningkatkan supply side, ketimbang demand side," ujar Nusron Wahid,
BACA JUGA: Bareskrim Garap Sukarelawan Program 100 Juta Pohon di Kasus CSR Pertamina
Atas dasar itu, tambah Nusron Wahid, BNP2TKI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong lembaga keuangan formal untuk dapat bersama-sama menyediakan ases bagi TKI dan keluarganya hingga tercipta
remitansi yang berkualitas.
Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO), lanjut dia, dari 100 persen yang dikirim ke keluarga oleh TKI, sejumlah 38 persen dipakai membayar utang, 22 persen untuk pendidikan, 26 persen buat kebutuhan sehari-hari, 2,8 persen untuk rumah dan 4 persen dialokasikan kepada investasi produktif.
"Berdasarkan data itu terlihat, TKI masih terjerat utang tinggi karena sedikitnya lembaga keuangan formal yang bisa memberikan pinjaman," tukasnya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Paket September Jokowi yang Digadang-gadang Bisa Sembuhkan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi