jpnn.com - JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla ditantang untuk membuka nama kandidat menteri-menteri yang menduduki posisi strategis di pemerintahan. Sebab hal itu bisa memberikan keyakinan masyarakat dalam menentukan pilihan.
"Bagaimana supaya bisa meyakinkan? Kita menunggu keberanian masing-masing kandidat untuk mengumumkan menteri-menteri utama," kata Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin Masha dalam diskusi "Faktor Islam dalam Pilpres" di Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (28/6).
BACA JUGA: Ramadan, Pengamat Minta Akhiri Kampanye Hitam
Di tempat yang sama, peneliti CSIS, Philip J. Vermonte menyatakan, usulan tersebut sangat menarik. Pasalnya tugas presiden untuk mengelola bukan menghindari kelompok kepentingan.
"Karena tugasnya mengelola kelompok kepentingan agar dia bisa menjadi faktor yang baik untuk penentuan kebijakan ke depan," ujar Philip.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Dianggap Menggampangkan Kekuatan Prabowo
Philip pun setuju menteri-menteri yang memiliki posisi strategis diumumkan. Sehingga pemilih bisa melihat kebijakan dari pasangan capres-cawapres.
"Kalau menteri penting diumumkan saya setuju. Pemilih mulai melihat tidak pada simbol tapi lebih konkrit arah kebijakannya apa," tandas Philip. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Debat Soal Iptek, JK Rajin Baca Buku
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Akui Pungli E-KTP Masih Marak
Redaktur : Tim Redaksi