Capres dari Kalangan Militer Masih Ideal, Kata Ipang

Selasa, 26 Juli 2022 – 22:15 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - CEO dan Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sarwi Chaniago mengatakan bahwa masyarakat masih mempertimbangkan tokoh militer sebagai presiden. Sebab, lanjut Pangi, tokoh militer dianggap sebagai pemimpin yang tegas dan berani. 

Pria yang akrab disapa Ipang itu mengatakan bahwa saat ini tingkat elektabilitas tokoh militer dalam pemilihan masih rendah, tetapi masyarakat masih menjadikannya sebagai calon presiden yang ideal. 

BACA JUGA: Siapa Capres yang Didukung Jokowi pada Pilpres 2024? Gun Gung Berkomentar Begini

"Itu sebuah keniscayaan dalam pemilu kita, sehingga di dalam (riset, red) Voxpol, misalnya, calon presiden dari militer-sipil atau sipil-militer itu termasuk calon ideal yang diinginkan masyarakat," kata Pangi Sarwi Chaniago saat dihubungi di Jakarta, Selasa (26/7). 

Hanya saja, kata Ipang, tokoh militer sebagai calon presiden harus mempunyai racikan elektoral yang menjanjikan dan bisa mempertahankan tren keterpilihan positif. 

BACA JUGA: Jenderal Andika: Ini Ada Korban Tewas, Jangan Main-Main

"Nanti bisa dilihat dari trennya apakah stagnan, apakah positif. Selain itu dilihat dari tingkat popularitas, tingkat ketenaran, tingkat kepantasan maupun tingkat keterpilihan,” kata Ipang. 

“Rumusnya sebagian orang yang kenal, sebagian orang kenal memilih, ada juga yang tidak memilih, itu, kan, racikan elektoral rumusnya seperti itu," tambahnya.  

BACA JUGA: Pangi: KIB Idealnya Usung Capres dan Cawapres dari Internal

Menurut Ipang,  narasi pemikiran dari kalangan militer yang mencalonkan diri menjadi presiden harus cocok dengan kebutuhan masyarakat ke depan, karena tantangan akan makin berat dan rumit.

"Itu sejauh mana kompetensi dan kapasitas narasi pikiran apa yang mereka ingin lakukan, apakah mereka cocok seusai kebutuhan masyarakat Indonesia ke depan. Karena tantangan dan problematika ke depan tentu lebih berat dan persoalan tentu lebih complicated," jelasnya.

Bila ada calon presiden dari kalangan anggota TNI yang masih aktif, Ipang menyarankan untuk mundur sebelum masuk ke dalam politik praktis. 

"Menurut saya, TNI harus kembali ke tujuan awal, tidak bisa masuk ke dalam politik praktis (saat masih aktif). Kalau mereka ingin jadi calon presiden, harus mundur jadi tentara aktif kecuali mereka sudah pensiun," pungkas Ipang. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler