jpnn.com, JAKARTA - Indonesia sudah memasuki musim hujan. Pengemudi mobil diimbau harus lebih berhati-hati dalam melajukan kendaraan.
Sebab, pengemudi mobil akan banyak menghadapi rintangan seperti visibilitas terganggu akibat guyuran hujan, jalanan licin, genangan air hingga aquaplaning.
BACA JUGA: 4 Cara Mengerem Sepeda Motor saat Musim Hujan agar Tidak Tergelincir
Lantas apa yang harus dilakukan pengemudi saat mengendarai mobil di tengah hujan?
Senior Instructor dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, salah satu yang harus dilakukan pengemudi saat berkendara adalah mengurangi kecepatan kendaraan.
BACA JUGA: Tak Hanya Tekanan Angin Ban, Bagian Ini Perlu Diperhatikan Saat Musim Hujan
Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya aquaplaning pada kendaraan yang membuat ban kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi.
"Aquaplaning merupakan penyebab kecelakaan saat hujan, karena pengemudi salah mengatisipasi kondisi ini," ujar Sonny, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11).
BACA JUGA: 3 Cara Memeriksa Kondisi Ban di Musim Hujan
"Kemudian mengurangi kecepatan, pindah ke lajur lambat, dan amati kondisi sekitar," sambungnya.
Selan itu, jika jarang pandang kurang jelas Sonny menyarankan agar menyalakan lampu utama. Ia berpesan agar tidak menyalakan lampu hazard atau lampu tanda darurat.
"Jangan menyalakan lampu Hazard saat hujan, karena akan membuat pengemudi belakang menjadi bingung," jelasnya.
Kemudian untuk melewati genangan air, antisipasinya ialah mengangkat kaki dari pedal gas, tahan kemudi ke arah depan dan jangan melakukan pengereman agar laju mobil tetap lurus dan tidak mengalami selip.
Ia juga menjelaskan, apabila terjadi selip pada ban, pengemudi dapat coba merasakan kondisi selip terjadi pada roda bagian depan atau roda belakang.
Apabila selipnya berasal dari roda depan (understeer) dan mobil mengarah kekiri atau kanan. Segera lawan steer secara halus ke arah tujuan, untuk meminimalisir gejala understeer.
Namun, bila selip terjadi pada roda belakang alias oversteer, segera putar steer sesuai dengan arah mobil tersebut dan jangan melakukan banting steer agar mobil berputar pada porosnya.
Perlu diingat, tingkat keberhasilannya sangat ditentukan bergantung pada kondisi. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian