Cara Asyik dari KLHK Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik

Minggu, 24 Juni 2018 – 20:03 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Foto: klhk

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginisiasi Program Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Program tersebut untuk mengantisipasi lonjakan sampah sepanjang arus mudik dan arus balik.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, Sabtu (23/6), melakukan monitoring penanganan sampah akibat arus balik libur Idul Fitri, sekaligus melakukan edukasi pengelolaan sampah di titik pantau Rest Area km 101 ruas tol Cipali (Kabupaten Subang), Rest Area km 62 ruas tol Cikampek-Jakarta (Kabupaten Karawang).

BACA JUGA: Jasa Marga Siap Beri Sanksi Rest Area yang Penuh Sampah

Edukasi mengurangi sampah plastik tersebut ditujukan kepada para pemudik dengan cara membagikan tas dan tempat minum yang dapat digunakan ulang. Menurut Vivien, kedua barang tersebut merupakan simbol untuk membangun kesadaran masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik dan botol plastik sekali pakai.

"Tadi kami memberikan kampanye edukasi kepada masyarakat dengan membagikan tumbler sebagai simbol bahwa kita harus mengendalikan sampah plastik," kata Vivien.

BACA JUGA: Gandeng Jasa Marga, Ajak Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik

Dia menyatakan bahwa Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik menekankan pada upaya merubah opini dan kesadaran para pemudik serta masyarakat luas untuk tetap berperilaku bijak dalam mengelola sampah, terutama dalam suasana kegembiraan merayakan Idul Fitri.

Informasi tentang Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik ini telah disiarkan secara luas dan terus menerus melalui media cetak, elektronik dan online termasuk akun media sosial KLHK sejak tanggal 10 Juni 2018.

BACA JUGA: Kurangi Botol Plastik, KLHK Bagi 750 Tumbler untuk Pemudik

Hasil pantauan di Rest Area km 101 Tol Cipali, terdapat timbulan sampah dari pemudik rata-rata sebanyak 3 ton per hari. Jumlah tersebut meningkat 50 persen dari hari biasa yang timbulan sampah hanya sekitar 2 ton perhari. Sampah tersebut dikelola oleh pengelola rest area yang kemudian diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Subang setelah terkumpul di tempat penampungan sementara untuk dipilah dan kemudian dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Kondisi rest area ini cukup bersih dan terawat karena pengelola menempatkan 30 orang petugas.

Di sini petugas kebersihan memberikan edukasi kepada pengunjung karena banyak yang datang dan membuang sampah ditinggal begitu saja, padahal ada tempat sampah di sekitar tempat parkir. Edukasi juga diberikan kepada pengelola rumah makan dan warung tenda yang menjual mie instan untuk mengingatkan pelanggannya agar tidak membuang sampah sembarangan.

Sedangkan hasil pantauan pengelolaan sampah di Rest Area km 62 Tol Cikampek - Jakarta, terdapat timbulan sampah sebanyak 8-10 ton per hari. Jumlah tersebut meningkat beberapa kali lipat dibandingkan hari biasanya sekitar 2 ton perhari, dikarenakan rest area ini merupakan titik temu jalur tol dari tol Purbaleunyi dan Cipali, Sehingga terjadi lonjakan pemudik yang kembali ke Jakarta di rest area tersebut. Kendati demikian, DLH Kabupaten Karawang membantu dalam pengelolaan sampah dengan cara pengangkutan dan mensiagakan petugas kebersihan.

Vivien mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah pada saat arus mudik dan balik ini. Vivien mengharapkan untuk ke depannya tiap rest area dapat mengelola sampah secara mandiri menggunakan prinsip 3R. Mengingat sampah yang dominan adalah botol plastik dan kemasan plastik yang masih mempunyai nilai ekononis. Sedangkan sisa dari makanan organik dapat dijadikan kompos. Vivien juga menyatakan bahwa tren kesadaran pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah saat ini meningkat. Komunikasi antara DLH di daerah dan pemerintah pusat juga semakin bagus.

Dalam melaksanakan mudik tanpa sampah, KLHK bekerja sama dengan berbagai pihak terkait telah menghimbau dan mengajak masyarakat, khususnya para pemudik, untuk menerapkan mudik tanpa sampah. Masyarakat dihimbau untuk memakai peralatan makan dan minum yang dapat dipakai ulang, dan menghindari pemakaian wadah plastik sekali pakai seperti kantong plastik, juga membatasi mengkonsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik.

Melalui media sosial, KLHK bekerja sama dengan PT. Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol terbesar di Indonesia telah menyebarluaskan bahan kampanye dan edukasi publik berupa konten digital mudik tanpa sampah. Disamping itu juga bekerja sama dengan operator jalan tol Cipali, PT. Lintas Marga Sedaya untuk penanganan sampah di rest areanya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di masing-masing daerah yang dilintasi jalur mudik juga ikut aktif bergerak menangani sampah.

KLHK juga telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen PSLB3 Nomor: SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/6/2018 tentang Pelaksanaan Mudik Tanpa Sampah yang ditujukan kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk ikut melaksanakan mudik tanpa sampah dengan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat, menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah terpilah di fasilitas publik, menyelenggarakan penanganan sampah di jalur mudik dan daerah penyangganya, serta menyediakan unit khusus pengelolaan sampah di lapangan.

Mudik asyik tanpa sampah plastik ini akan ditindaklanjuti dengan program pengelolaan sampah di sepanjang jalan tol yang berbasis pada pengelolaan sampah kawasan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pengelola jalan tol beserta pengelola rest area.

Diharapkan ajang mudik tahun depan, model pengelolaan sampah tersebut sudah dapat diterapkan dan upaya pengurangan sampah plastik akan terus ditingkatkan seiring dengan perubahan perilaku masyarakat yang semakin bijak untuk mengurangi sampah plastiknya.

Kampanye Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik merupakan bagian dari kampanye nasional Kendalikan Sampah Plastik yang menjadi tema Indonesia untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2018. UN Environment, Badan PBB yang menangani masalah Lingkungan menetapkan tema Beat Plastic Pollution untuk HLH tahun ini. Berbagai kampanye telah dimulai untuk mengendalikan sampah plastik sejak awal tahun 2018 tepatnya sejak 21 Februari 2018 yang bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Karhutla, Manggala Agni Lakukan Pemadaman Awal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler