Cara Asyik Menyantap Seafood di Cut The Crab

Kamis, 05 Desember 2019 – 21:32 WIB
Cara asyik makan seafood di Cut The Crab. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menyantap makanan laut atau seafood makin seru kalau ramai-ramai. Apalagi, makanan yang disajikan berlimpah di atas meja.

Seperti yang disajikan pada restoran seafood Cut The Crab. Di restoran ini, makanan disajikan di atas kertas putih khusus.

BACA JUGA: 3 Panduan Aman Makan Seafood Untuk Ibu Hamil

“Makannya langsung menggunakan tangan, terasa lebih asyik disantap beramai-ramai,” kata Helmi, Operating Manager Cut The Crab Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Helmi, tradisi makan seperti itu sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Biasanya, makanan tersebut ditaruh di atas daun pisang.

BACA JUGA: Inilah Alasan kenapa Anda Harus Mengonsumsi Seafood

“Ini tradisi masyarakat di Jawa Barat dan beberapa wilayah lain di Indonesia. Makannya tidak beralaskan pring, tapi alasnya daun tanpa sendok atau garpu untuk mengambil makanan,” ujar Helmi.

Tak hanya cara menyantap seafood yang unik. Cut The Crab juga menyediakan sajian khas yang disesuaikan dengan selera masyarakat dalam berbagai pilihan bumbu. Di antaranya blackpepper, sour and salt, garlic butter, hingga saus sambal.

BACA JUGA: 5 Manfaat Makan Seafood Setiap Hari, Awas Jangan Berlebihan!

“Pelanggan juga dapat request jika menginginkan saus tradisional, seperti saus padang, super pedas, medium, atau tidak pedas,” jelas Helmi.

Helmi mengungkapkan bahwa apa yang disajikan di Cut The Crab merupakan bagian dari upaya melestarikan kebudayaan nasional, dan mendukung program pemerintah dalam budaya menyantap hidangan laut.

Bebas zat beracun

Helmi menyebutkan, seluruh seafood yang disajikan oleh pihaknya dijamin bebas dari zat beracun yang membahayakan tubuh manusia. Seluruh seafood yang disediakan didatangkan dari luar Pulau Jawa yang kondisi alamnya masih terjaga dengan sangat baik.  “Kepiting di atas 1 sampai 2 Kg, bahkan bisa lebih disuplai dari Raja Ampat, Papua, di bawah itu disuplai dari Kendari, Sulawesi Utara. Begitu juga dengan seafood lainnya,” ungkap Helmi.

Dipilihnya luar pulau Jawa semata-mata hanya ingin memberikan jaminan kepada pelanggan sajian yang segar dan bergizi. Dia berharap, ke depannya perairan di Pulau Jawa, pada khususnya Jakarta terbebas dari pencemaran. Dengan begitu hewan-hewan yang ada di dalamnya akan layak dimakan. (mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler