jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dinilai kembali melakukan terobosan dalam mengapresiasi kinerja jajaran di bawahnya. Kapolri baru-baru ini memanggil Bripda Asep Jafar Sidik, setelah videonya saat menjadi imam salat sejumlah tahanan di Polres Sukabumi Kota viral di media sosial.
Dalam pertemuan, Idham menanyakan kepada Asep ingin dimutasi ke mana. Anggota Sat Sabhara Polres Sukabumi Kota itu memilih bertugas di Binmas dengan alasan ingin mengembangkan kemampuannya dalam membimbing masyarakat lewat mengaji.
BACA JUGA: Personel Difabel Ikut Pendidikan Perwira, Kapolri Panen Pujian
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (lemkapi) Edi Hasibuan, langkah Kapolri mengundang Asep patut diapresiasi. Karena diyakini mampu memotivasi seluruh jajaran polri meningkatkan kinerja di tengah masyarakat.
"Kami menilai, komitmen kapolri menerapkan reward kepada seluruh jajaran polri akan melahirkan banyak polisi yang memiliki inovasi dan prestasi baru dalam melayani masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (lemkapi) Edi Hasibuan di Jakarta, Senin (9/3).
BACA JUGA: Presiden Perintahkan Kapolri Tangkap Penimbun Masker
Mantan komisioner Komisi Kepolisian Nssional (Kompolnas) ini menyatakan pujian karena reward tidak hanya diberikan pada Bripda Asep. Sebelumnya, Bripka Hansmadi Simangunsong juga mendapat tiket dari Kapolri untuk melanjutkan pendidikan perwira.
Penghargaan diberikan setelah video Hansmadi saat menyayikan lagu berbahasa Tionghoa 'Jiayou Wuhan' viral di media sosial. Lagu itu dinyanyikan untuk menyemangati masyarakat Wuhan agar tetap tegar menghadapi virus Corona.
BACA JUGA: Mantan Direktur PD Pasar Medan Minta Perlindungan Kapolri
Lagu itu juga mengajak seluruh umat manusia saling membantu sesama, tanpa membedakan suku, etnis dan ras. Tak heran, pujian dari pemerintah Tiongkok dan dunia internasional pun mengalir.
"Kapolri juga beberapa waktu lalu memberikan perhatian khusus pada anggota polri penyandang difabel untuk mengikuti pendidikan perwira. Mereka sebelumya menjadi korban saat menjalankan tugas operasi kepolisian seperti Operasi Tinombala, Rencong Aceh dan Operasi pemberantasan terorisme," ucapnya.
Menurut Edi, pemberian penghargaan di satu sisi dan sanksi tegas pada petugas yang melanggar disiplin di sisi lain, menunjukkan kapolri serius membawa perubahan yang lebih baik bagi kepolisian.
"Saya yakin, ketegasan kapolri memberi sanksi tegas terhadap anggota yang melanggar disiplin akan menekan jumlah anggota yang melanggar. Dampaknya, kinerja polri akan semakin baik di mata masyarakat," pungkas Edi. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang