Murid sekolah di Brisbane Riata Baker baru berusia 12 tahun, namun dia sudah menabungkan penghasilan dari bisnis yang dijalankannya, yang kelak akan digunakan untuk membeli rumah atau membuat bisnis baru.
Murid perempuan ini bisa mendapatkan penghasilan sampai $ 100 (sekitar Rp 1 juta) per akhir pekan, dengan menjual balon bergambar binatang atau melukis wajah anak-anak di acara ulang tahun.
BACA JUGA: Polisi Cari Pemerkosa Anak Yang Diserahkan Ibunya Sendiri
Ibunya yang mengajarkan dia untuk melakukan bisnis setelah Riata belajar kedua ketrampilan tersebut dengan menonton YouTube.
"Mama mengatakan ini akan menjadi pekerjaan bagus dibandingkan menjadi pekerja restoran cepat saji ketika saya jadi remaja nanti." katanya kepada ABC Radio Brisbane.
BACA JUGA: Harga Properti Sydney Tak Tepengaruh Pasokan Baru
Di Australia, pekerja restoran cepat saji baru bisa dilakukan ketika usia 15 tahun. Di usia 12 tahun Riata sudah memikirkan masa depan keuangannya.
Supplied: Marlene Baker
BACA JUGA: Separuh Lebih Orang Yang Ditembak Mati Polisi NSW Alami Gangguan Jiwa
Riata mengatakan sejauh ini dia sudah memiliki tabungan $ 1600 (sekitar Rp 16 juta), sejak dia menerapkan bayaran atas apa yang dilakukannya.
Ibunya Marlene Baker mengatakan dia mendukung apa yang dilakukan putrinya karena dia ingin Riata belajar mengenai nilai uang sejak muda, termasuk bagaimana menjalankan bisnis.
Marlene mengatakan Riata membayar komisi kepadanya untuk balon yang dibeli dan juga waktu yang dihabiskan untuk mengantar Riata ke tempat ulang tahun.
Riata mengatakan dia juga berencana untuk menjual asesori HP di sekolah untuk menambah penghasilannya.
"Saya memiliki dua akun: satu untuk tabungan, satu untuk pengeluaran sehari-hari." katanya.
"Rekening saya satu untuk membeli mobil. dan satu lagi untuk membeli saham atau membeli rumah."
"Saya tidak perlu memiliki uang banyak untuk bisa mendapat cicilan rumah. Saya akan terus membayar cicilan sampai saya mendekati ajal."Lebih baik kaya daripada tampak kaya
Mahasiswi bidang bisnis Griffith University di Gold Coast (Queensland) Azaria Bell memiliki akun di YouTube yang memberikan nasehat kepada anak-anak muda bagaimana menabung.
Dia mengatakan tekanan dalam pergaulan para remaja sering membuat mereka membelanjakan uang secara sembrono.
"Saya lebih ingin betul-betul kaya daripada hanya tampak kaya." katanya.
"Memang kelihatannya hebat bisa memiliki mobil mahal, namun tidak ada yang lebih baik dari perasaan aman dan tenteram. " Azaria Bell berbagi pengetahuannya soal keuangan lewat Youtube.
"Stress karena masalah keuangan adalah satu hal yang bisa kita hilangkan atau kurangi, jadi mengapa tidak melakukannya ketika kita masih muda."
Mahasiswi berusia 21 tahun ini menganjurkan kepada warga muda lainnya untuk memperlakukan rekening tabungan mereka sebagai tempat dimana kita harus membayar tagihan teratur.
"Saya tidak suka menggunakan kata perencanaan, kata yang tidak suka saya gunakan." kata Bell.
"Bila saya berpenghasilan $ 400 seminggu. Saya akan membayar uang ke dalam tabungan saya, dan menggunakan sisanya untuk dibelanjakan."
"Yang dilakukan banyak orang adalah mereka membayar tagihan, kemudian belanja, dan sisanya di akhir pekan, baru ditabung, dan biasanya sudah tidak ada sisanya lagi."
Bell mengatakan dia tidak memiliki utang lagi di akhir tahun kuliahnya karena dia sudah berhemat sejak awal, dan menyeimbangkan pengeluaran untuk pergaulan sosial dan ambisi keuangan pribadi.Melek uang dimulai dari sekolah
Direkur Eksekutif Yayasan Financial Basics Katrina Birch mengatakan pendidikan mengenai uang akan bisa membuat pelajaran di sekolah seperti matematika dan ilmu sosial menjadi relevan bagi anak-anak.
Yayasan ini dibentuk oleh badan penagih hutang di negara bagian Queensland setelah menyimpulkan bahwa banyak diantara mereka yang menunggak hutang tidak mendapatkan pelajaan mengenai uang semasa sekolah.
Birch mengatakan sekarang yayasannya mendatangi berbagai sekolah untuk berbicara dengan murid-murid mengenai bagaimana menghindar terlilit hutang dan mengatur keuangan ketika dewasa.
"Keprihatinan sekarang ini adalah warga muda Australia yang tergantung pada kartu kredit untuk membiayai liburan ke luar negeri, membayar sewa rumah, pendidikan dan juga kegiatan lain."
Birch mengatakan sekarang ini kadang karena uang tidak berbentuk fisik, godaan menggunakan kartu kredit dan kemungkinan menunda pembayaran hutang membuat anak-anak muda lebih banyak membelanjakan uang mereka dibandingkan menabung.
Dia mengatakan sekolah yang tidak mengajarkan hal mengenai sebagai bagian dari kurikulum besar kemungkinan membuat para siswa tidak mengerti konsep misalnya mengenai suku bunga.
http://www.abc.net.au/news/2018-03-06/financial-advice-from-12-year-old-saving-income-for-house/9509152
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Kota Sita Puluhan Sepeda Sewaan Yang Ditelantarkan