Meningkatnya pasokan perumahan di Sydney hampir tidak berdampak pada harga yang tinggi, demikian disampaikan dalam sebuah rapat parlemen di New South Wales (NSW), Australia.
Hal tersebut disampaikan Hari Senin (6/03) di hari yang sama dengan dikeluarkannya laporan soal tingkat daya beli properti di kalangan anak muda dan warga Australia yang tidak mampu.
BACA JUGA: Separuh Lebih Orang Yang Ditembak Mati Polisi NSW Alami Gangguan Jiwa
Laporan tersebut menyebutkan cara terbaik untuk mengatasi ketidakterjangkauan harga rumah adalah dengan meningkatkan pasokan rumah-rumah berukuran lebih kecil, atau townhouse, atau gedung apartemen berlantai rendah di sekitar kawasan 10-35 kilometer dari pusat kota.
Namun Adam Farrar, yang terlibat dalam pengambilan kebijakan dari lembaga Shleter NSW, mengatakan dalam sidang parlemen meski pasokan rumah sudah meningkat, tapi belum cukup untuk menurunkan harga yang mahal.
BACA JUGA: Dewan Kota Sita Puluhan Sepeda Sewaan Yang Ditelantarkan
"Kami melihat pasokan rumah yang mencetak rekor di NSW, [pemerintah] sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik," katanya.
"Tapi belum dilakukan dengan cara yang berdampak pada keterjangkauan."
BACA JUGA: Donasi Pengusaha China ke Politisi Australia Kembali Disoroti
Adam Farrar berpendapat pasokan baru bisa terasa 50 tahun kemudian.Supplied
Pekan lalu, sebuah laporan properti nasional dari CoreLogic menemukan nilai perumahan, secara nasional, telah turun 0,8 persen sejak September 2016.
Sydney menjadi pasar yang paling mengalami penurunan, dengan nilai properti yang turun 2,4 persen pada kuartal terakhir.
Namun, harga properti rata-rata di kawasan perkotaan tetap lebih dari $1 juta, atau lebih dari Rp 10 miliar.
Adam mengakui hasilnya memang belum dapat dirasakan secara langsung.
Ia mengatakan pasokan perumahan baru saat ini mungkin akan lebih terjangkau dalam waktu 50 tahun kedepan, setelah mereka telah berusia lanjut.
"Kita tidak bisa mewujudkannya dalam waktu singkat," kata Farrar.
"Meskipun demikian, saya rasa kita akan melihatnya lebih banyak daripada yang kita miliki sekarang."Membela rekor yang dicetak pemerintah
Menteri Utama negara bagian (Premier) NSW, Gladys Berejiklian membela upaya pemerintahannya untuk mengatasi keterjangkauan harga rumah, dengan menawarkan bantuan bagi pembeli rumah pertama lewat konsensi biaya pajak.
"Sebelumnya atas intervensi kami, sangat sedikit orang yang masuk ke pasar untuk pertama kalinya," kata Premier Berejiklian.
Dalam anggaran tahun lalu, Pemerintah NSW merilis sejumlah ukuran keterjangkauan perumahan, termasuk menghapus biaya pajak saat membeli rumah baru bagi pembeli rumah pertama hingga senilai $650.000, atau lebih dari Rp 6,5 miliar dan menggandakan biaya tambahan bagi para investor asing.
Adam memperingatkan mengubah rumah-rumah tua menjadi apartemen baru di pinggiran kota justru bisa menaikkah harga.
"Mayoritas apartemen berada di kawasan dengan biaya tertinggi," katanya.
"Ketika kita memikirkan tata kota Sydney dan kepadatannya, pembaruanlah yang justru menggerakkan pasar."
"Ini juga membuat perumahan yang terjangkau saat ini menjadi tak terjangkau, karena pembaruan rumah-rumah lama yang sebelumnya terjangkau, dan pada banyak kasus orang-orang... bisa membuatnya memiliki rumah."
"Sekarang mereka dipaksa keluar dari pasar karena pengembangan kembali ini."
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebiasaan Potret Makanan Bisa Bantu Cegah Penyakit Pencernaan