Cara Menghitung Nilai Ujian SBMPTN Bakal Diubah

Senin, 09 April 2018 – 08:30 WIB
Ribuan peserta mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Balairung Pinang Masak Universitas Jambi (UNJA) Mendalo, Jambi, (9/6). Foto: Khaidir/Jambi Ekspres/JPNN.com Ilustrasi : Khaidir/Jambi Ekspres

jpnn.com, JAKARTA - Panitia seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2018 menetapkan skema baru cara menghitung nilai ujian tulis masuk PTN itu.

Perhitungan nilai SBMPTN 2018 tidak lagi seperti selama ini. Yakni skor dihitung dengan sistem benar dapat skor plus empat (+4), salah minus satu (-1), dan tidak jawab nol (0).

BACA JUGA: BSNP: Amanat PP, Nilai UN Dipakai Masuk PTN

Sekretaris panitia SBMPTN 2018 Joni Hermana mengatakan perubahan sistem atau skema perhitungan skor ujian tulis SBMPTN merupakan hasil pertemuan beberapa rektor PTN beberapa hari lalu. Pertemuan itu khusus membahas soal evaluasi pelaksanaan ujian tulis SBMPTN selama ini.

Dalam pertemuan itu dibahas bahwa selama ini banyak siswa yang diterima atau lolos SBMPTN karena nilai totalnya tinggi. Namun ternyata nilai tinggi bukan dari materi ujian yang sesuai dengan program studi (prodi) pilihannya.

BACA JUGA: Nilai Unas dan USBN Tidak Dipakai di SNMPTN

’’Misalnya masuk prodi fisika, ternyata nilai IPA-nya itu kecil. Tetapi tertolong (dari nilai, red) dari materi ujian yang bukan dari prodi itu,’’ jelasnya saat dihubungi, Minggu (8/4).

Pria yang juga Rektor ITS Surabaya itu mengatakan anak tersebut mendapatkan nilai tinggi ternyata karena nilai bahasa Inggris atau bahasa Indonesia bagus. Sehingga jika diakumulasikan nilai akhir SBMPTN-nya tinggi. Tetapi siswa tadi tidak menguasi bidang IPA. Padahal prodi yang dia pilih adalah fisika.

BACA JUGA: Ini Tiga Cara Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Nah untuk mengatasi persoalan tersebut, para rektor di majelis rektor perguruan tinggi negeri Indonesia (MRPTNI) memutuskan harus ada skema atau sistem perhitungan nilai SBMPTN yang lebih baik. Yakni sistem perhitungan atau penilaian yang bisa mencermintaan kemampuan pelamar SBMPTN.

Ketika ada siswa yang melamar prodi fisika, nilai ujian tulis untuk fisika atau IPA harus baik. Tidak boleh lolos karena nilainya dikatrol materi ujian lainnya.

Secara teknis nanti panitia akan memberi indeks atau bobot nilai untuk masing-masing butir soal ujian. Untuk seluruh soal, akan terbagi soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Untuk masing-masing kategori itu memiliki nilai indeks atau bobot berbeda-beda.

Hanya saja sampai saat ini panitia belum memutuskan persentase soal yang mudah, sedang, hingga sukar. ’’Jadi nanti pokoknya diisi aja semuanya,’’ kata dia.

Dalam waktu dekat panitia SBMPTN akan mengumumkan secara resmi sistem baru penilaian atau scoring ujian. Harapannya calon peserta ujian nanti tidak bingung. Dia mengatakan tahun lalu jumlah pelamar SBMPTN berkisar 800 ribu orang. Tahun ini dia memperkirakan jumlahnya masih relatif sama.

Dengan skema atau sistem baru penilaian ujian SBMPTN itu, siswa tidak bisa lagi bergantung dengan soal-soal yang dianggap mudah. Selama ini salah satu trik mengerjakan ujian SBMPTN adalah mengerjakan soal yang dianggap mudah dan yakin benar terlebih dahulu.

Entah soal itu nyambung dengan prodi yang akan dipilih atau tidak. Pertimbangannya adalah untuk setiap soal yang benar, bobotnya adalah empat poin (+4).

Saat ini rangkaian proses SBMPTN masih tahap pendaftaran untuk peserta ujian tulis berbasis cetak (UTBC). Tahap ini dibuka sejak 5 April hingga 27 April nanti. Sementara pendaftaran SBMPTN untuk ujian tulis berbasis komputer (UTBK) akan dilaksanapan pada 18 April sampai 27 april. Sementara pelaksanaan ujian untuk UTBC maupun UTBK digelar serentak pada 8 Mei nanti. (wan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Manipulasi Data PDSS untuk SNMPTN dan SBMPTN


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler