jpnn.com, JAKARTA - Pemasaran secara digital terutama lewat media sosial, bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.
Sebab, sarana digital menjadi cara ampuh bagi pelaku usaha mulai dari skala mikro sampai menengah untuk memasarkan produk mereka.
BACA JUGA: Kemenkumham dan PNM Bekerja Sama Supaya UMKM Naik Kelas
Namun, ada sejumlah cara jitu yang harus dilakukan bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara digital.
Dosen bisnis dan pemasaran pada Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro memberikan sejumlah tips melakukan pemasaran bagi pelaku UMKM.
BACA JUGA: UMKM Mak-mak for Sandi Depok Bantu Warga Tingkatkan Perekonomian
"Pemasaran lewat media sosial saat ini sudah lazim digunakan, baik gratis maupun berbayar," ungkap Deny dalam siara persnya, Selasa (30/8).
Dia menjelaskan untuk pemasaran berbayar di media sosial, ada layanan kepada siapa produk tersebut tepat untuk dipasarkan sesuai profil audiens di media sosial tersebut.
BACA JUGA: Kemenkominfo-GNLD Meluncurkan 58 Buku Literasi Digital, GratisÂ
Biayanya pun terhitung murah mulai dari puluhan ribu rupiah.
Namun, lanjut dia, pemanfaatan teknologi digital untuk bertransaksi secara daring bisa dilakukan 24 jam atau tujuh hari dalam seminggu secara penuh.
"Kelebihan lainnya adalah transaksi secara digital menghindarkan kredit macet karena transaksi dilakukan secara tunai,” ujar Deny pada saat acara webinar yang digelar oleh Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Deny mengakui bahwa tidak semua pelaku UMKM di Indonesia melek digital.
Selain itu, infrastruktur digital di Indonesia belum merata kualitasnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan agar pelaku UMKM melek digital adalah pendampingan oleh mahasiswa kepada sejumlah pelaku UMKM.
"Tujuannya untuk memberikan pemanfaatan digital untuk pemasaran produk dan transaksi jual beli," kata Deny.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo-Siber Kreasi Gelorakan Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal di Gowa
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian