jpnn.com, JAKARTA - Pengembang aset karbon asal Indonesia, CarbonX, bekerja sama dengan organisasi non-profit Yayasan Indonesia Indah (IIF) mendukung pencapaian target nol emisi karbon.
Hal itu diwujudkan dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan lingkungan berkelanjutan di Indonesia.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Diganjar Penghargaan Internasional, Kategorinya Enggak Main-Main
Co-Founder dan Presiden Komisaris CarbonX Pandu Sjahrir mengatakan melalui program pendidikan bernama “Saya Pahlawan Lingkungan" akan memiliki banyak dampak positif.
"Program bersama dengan CarbonX ini dimulai Mei 2022 dan berkembang ke area Jakarta Utara," ujar Pandu, Rabu (25/5).
BACA JUGA: IIF Merilis Data Utang Global, China Pecah Rekor, Sebegini Angkanya
Dia percaya bahwa CarbonX dan IIF memiliki visi yang sama untuk masa depan Indonesia.
“Kami percaya dalam menerapkan program keterlibatan sosial, sangat penting untuk memiliki mitra dan tim yang tepat. Kami merasa CarbonX dan IIF bersama-sama memiliki semua hal yang diperlukan untuk membuat dampak yang berarti di Indonesia,” ungkap Pandu.
Oleh karena itu, dalam memitigasi dampak perubahan iklim, program ini berkomitmen untuk menanam satu pohon mangrove per anak.
Harapan CarbonX ialah bisa menjangkau satu juta anak selama lima tahun ke depan. Artinya, akan ada satu juta mangrove ditanam.
"Mangrove mampu melindungi wilayah pesisir dari erosi dan abrasi, yakni masalah yang banyak dialami oleh masyarakat pesisir di Indonesia," kata Pandu.
Pandu menjelaskan pada tahap pertama, akan ditanam pohon pada Agustus di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, daerah yang telah mengalami degradasi mangrove dan erosi pantai.
Pendiri IFF Angela Jelita Richardson mengatakan kurangnya keterlibatan, minat guru, dan buku pendidikan lingkungan menjadi hal utama yang ingin diatasi.
"Yayasan memiliki impian mewujudkan Indonesia yang sustainable, bersih, dan indah baik di darat maupun di laut, serta memiliki misi untuk memberdayakan semua orang di Indonesia agar menjadi agen perubahan bagi lingkungan," kata Angela. (mcr28/jpnn)
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari