jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali mendapatkan penghargaan dari lembaga internasional.
Kali ini, Sri Mulyani diganjar penghargaan dari Institut Keuangan Internasional (The Institute of International Finance/IIF).
BACA JUGA: Kira-Kira Begini Gambaran Indonesia 2045 versi Menteri Keuangan
Sri Mulyani mendapat penghargaan Distinguished Leadership and Service Award atau Penghargaan Kepemimpinan dan Layanan pada pertemuan tahunan anggota IIF di Washington, Amerika Serikat, pada 11 Oktober 2021.
"Ini merupakan penghargaan bergengsi dari asosiasi global industri keuangan yang memiliki lebih dari 400 anggota dari 70 negara, termasuk Indonesia," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rahayu Puspasari di Jakarta, Selasa (12/10).
BACA JUGA: Menteri Keuangan Sebut RUU HPP Berpihak Pada Rakyat Kecil
Menurut dia, penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan kepada Menteri Keuangan Sri Multani yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa.
IIF menganggap Sri Mulyani secara konsisten pada kesehatan ekonomi global dan sistem keuangan dengan kepemimpinannya.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Bidik Sektor Ini Jadi Andalan Kinerja Ekonomi 2022
Selain itu, penganugerahan itu adalah bukti Sri Mulyani sebagai figur publik telah berkontribusi menyelamatkan tidak hanya stabilitas ekonomi dalam negeri, tetapi juga dunia.
"Menjadi kebanggaan Kemenkeu yang dipimpin Sri Mulyani," kata Rahayu.
Sri Mulyani pada pertemuan tahunan IIF diminta untuk menjadi panelis pada sesi Pembuat Kebijakan Asia bertajuk “Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan dan Stabilitas Keuangan dalam Tantangan Ketimpangan, Dekarbonisasi, Digitalisasi, serta Utang Publik”.
IIF merupakan bagian dari pertemuan tahunan IMF-World Bank Tahun 2021 tersebut.
Pada sesi panel, Sri Mulyani membahas berbagai kebijakan strategis yang telah dilakukan Indonesia sejak pandemi.
Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu membeberkan kebijakan penanganan pandemi, reformasi perpajakan termasuk pengenalan pajak karbon dan peran sektor swasta dalam pengendalian perubahan iklim.
Tidak lupa, Presidensi G20 Indonesia yang akan segera serah terima dari Italia pada akhir Oktober ini. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia