Cari Anak Korban Tsunami, Dihajar Massa

Minggu, 12 Desember 2010 – 10:16 WIB

LANGSA -- Isu penculikan anak di wilayah Aceh sudah pada tingkat akutKali ini, korbannya dua perempuan yakni Yunairiati (42) warga Kaju Aceh Besar dan Syafurah (42), warga Gampong Jawa Muka, Kota Langsa

BACA JUGA: Dihajar, Maling Motor Dikira Penculik

Kedua wanita malang ini kritis lantaran dihajar massa di Desa Kuala Kec Langsa Barat, kemarin (11/12), lantaran dicurigai sebagai pelaku penculikan anak


Korban mengalami luka diwajah akibat dihantam pukulan dan benda keras dan terpaksa dirawat intensf di RSUD Langsa

BACA JUGA: Maling di KA Sembrani Gasak Kamera Wartawan ANTV

Padahal, hasil pemeriksaan di kepolisian, keduanya sedang mencari anaknya yang hilang akibat tsunami beberapa tahun lalu.

Dari informasi yang himpun Metro Aceh (grup JPNN), warga memang sudah mencurigai tndak tanduk kedua perempuan itu
Keduanya dituduh ingn menculik seorang murid kelas 6 SD Neg Kuala Langsa bernama Veby ( 12)

BACA JUGA: Ibu Tiga Anak Tikam Pemilik Toko Emas

Karena memang sudah beberapa kali datang mengunjungi desa mereka, bahkan sempat  mampir ke salah satu warung dan bertanya kepada salah seorang warga tentang keberadaan Veby.

Menurut Ainul Mardiah, ibu kandung Veby, kepada Metro Aceh, waktu pertama mereka datang ke desa itu, mereka datang bertigaWarga pun mencurigai mereka"Apalagi sempat mengajak pergi  anak saya untuk dijadikan anak angkat marekaYang benar saja, masak tiba-tiba datang terus mengajak pergi anak orang, memang sebelum diajak pergi mareka juga menanyakan siapa nama, tanggal lahir dan nama orang tua," terangnya.

Ainul menceritakan, warga emosi lantaran saat ditanya, keduanya memberikan jawaban berbelit- belitKepada warga mereka datang dengan alasan ingin mencari anaknya  yang hilang saat Tsunami dulu, karena menurut informasi bahwa anaknya ada di desa Kuala Langsa.

Kapolres Langsa, AKBP Drs Yosi Muhamartha melalui Kapolsek Langsa Barat, AKP Kasnap,SE, saat dimintai keterangannya mengatakan dari hasil keterangan beberapa pihak terkait menyebutkan, kedua korban datang ke desa Kuala Langsa ingin mencari anaknya yang hilang saat tsunami dulu.

Dijelaskan Kasnap, memang keduanya sudah beberapa kali datang ke desa tersebut dan setiap kali datang selalu melaporkan kepada aparat gampong setempatDalam hal ini melalui Kaur Umum Gampong Kuala LangsaBahkan aparat Gampong memberi saran agar setiap kali datang harus melalui mareka.

Namun, entah mengapa, sabtu pagi itu keduanya langsung ingin menjumpai anak itu di SD Negeri Kuala LangsaWarga yang sudah mencurigai mareka langsung menghadang keduanya, dan sempat terjadi cek-cok mulut dengan beberapa warga.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak baik, karena ribut didepan sekolah akhirnya keduanya dibawa ke kantor Geuchik yang terletak beberapa meter dari TKPNamun informasi terkait keberadaan kedua perempuan itu begitu cepat dan akhirnya ribuan massa sudah berkumpul didepan kantor Geuchik dan akhirnya terjadi lah pemukulan.

Kasnap menjelaskan, dua wanita itu kritis terpaksa dirawat secara intensifKantor Geuchik Gampong Kuala, Langsa Barat  juga ikut hancur berantakan, kacanya pecah-pecahAtas kasus ini, kepolisian resort langsa menghimbau warga untuk tidak terprovokasi atas issue culik yang merebak saat iniKalau ada hal-hal yang mencurigai secepatnya menghubungi kantor polisi"Jangan main hakim sendiri, karena Negara ini memiliki hukum," pinta Kasnap(ris/dai/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Pemuda Dikeroyok 10 Preman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler