jpnn.com, SURABAYA - DPD I Partai Golkar Jatim secara resmi menerima surat rekomendasi dukungan DPP kepada Khofifah Indar Parawansa. Rencananya, surat yang telah ditunggu ini diserahkan pada saat rapat konsolidasi, Sabtu (21/10).
“Jadi surat rekomendasi itu akan diberikan langsung oleh pihak DPP yaitu Yahya Zaini dan Adies Kadier. Dibacakan saat rapat konsolidasi pemenang,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suherli.
BACA JUGA: PKB Yakin Anggota Muslimat NU Terpikat Sosok Azwar Anas
Rekomendasi ini, lanjut Bupati Jombang tersebut, hanya menyebutkan bakal calon gubernur. Sedangkan wakil bakal calon gubernur, menunggu pembicaraan dengan partai koalisi lainnya. Nyono berharap, pendamping menteri sosial itu bisa mendongkrak elektabilitasnya.
“Memang ada wacana menggandengnya dengan Emil Dardak (Bupati Trenggalek,red). Tapi itu hanya sebatas wacana,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jika Gaet Tokoh Ini, Khofifah Bisa Imbangi Gus Ipul-Anas
Rencananya, penyerahan rekomendasi ini juga dibarengi dengan turunnya rekom 17 kabupaten/kota di Jatim yang juga menggelar pilkada.
“Sifatnya baru sementara. Pengesahannya menjelang pendaftaran pada 7-10 Januari tahun depan,” tegasnya.
BACA JUGA: PAN Merapat Dukung Khofifah Tapi Ada Syarat
Sementara itu tim sembilan yang berisi para kiai terus merumuskan siapa nama pendamping Khofifah.
Setidaknya delapan nama bakal disurvei untuk mencari bacawagub yang mempunyai kapabilitas, integritas, bisa bekerjsama dengan Khofifah dan dapat mendulang suara banyak. Termasuk juga bisa diterima oleh partai pengusung bacagub kelahiran Surabaya tersebut.
“Bisa mataraman. Bisa dari wilayah yang lain. Karena bisa saja dengan popularitas seseorang bahwa orang dari mataraman digandrungi di tapal kuda. Usianya tidak harus lebih muda dari Bu Khofifah. Mereka ada dari birokrat, politikus, akademisi, mungkin juga ada TNI/polri dan kepala daerah,” kata juru bicara tim sembilan KH Asep Saifuddin Chalim.
Survei ditargetkan sudah bisa selesai satu minggu kedepan. Hasilnya lantas disampaikan kepada partai pendukung.
Mereka nanti bersama dengan Khofifah akan memutuskan siapa yang pas menjadi pendamping di Pilgub Jatim 2018. Tidak harus survei tertinggi yang lolos, melainkan nama yang bisa bekerjasama dengan ketua umum PP Muslimat NU ini.
“Kami tidak boleh tergesa-gesa dan terlambat. Diantara kedua itu harus segera dilakukan atau diputuskan,” jelasnya.
Asep menyebutkan, setidaknya sebelum tanggal 15 November sudah ada deklarasi pasangan calon. (bae/rud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ony, Bacawagub Demokrat Pilih Mundur dari Pilgub Jatim
Redaktur & Reporter : Soetomo