HAVANA - Lama tak terdengar kabarnya, Fidel Castro kembali menghiasi halaman depan surat kabar dalam dan luar negeriKamis lalu (29/9), dia mengkritik kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tentang Kuba
BACA JUGA: Mengaku Anak Soekarno, Tipu Rp 15 M
Bahkan, pemimpin 85 tahun itu menyebut presiden ke-44 Negeri Paman Sam tersebut bodohMantan presiden Kuba itu memang tak menyebut Obama bodoh secara langsung
BACA JUGA: Menyamar Perempuan, Jubir Kadhafi Tertangkap
Umpatan itu dia lontarkan melalui essay semiregular yang dipublikasikan media cetak pemerintah pada Kamis laluBACA JUGA: FBI Bekuk 36 Karyawan Boeing
Dalam sebuah kesempatan, Obama mengaku siap mengubah kebijakan AS asal Kuba mau berubah lebih dulu.Saat itu, Obama merujuk pada perubahan sosial dan politik di Kuba"Betapa baiknyaBetapa pintarnya diaTapi, kebaikan pun masih belum membuat dia memahami bahwa blokade selama 50 tahun dan kejahatan yang dilakukan pemerintahannya terhadap negara ini tak pernah mampu membuat rakyat Kuba bertekuk lutut (terhadap AS)," papar Castro dalam tulisannya
Embargo ekonomi yang diterapkan AS atas Kuba sudah berjalan selama sekitar lima dekadeSampai sekarang pun, blokade tersebut masih berlakuKendati demikian, pemerintahan Presiden Raul Castro tetap memimpin Kuba dengan gaya yang sama dengan sang kakak"Ada banyak hal yang akan berubah di KubaTapi, perubahan itu akan terjadi karena kami sendiri, bukan karena AS," tandas Castro.
Dalam tulisannya, Komandante Kuba itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap ObamaSaat kali pertama terpilih sebagai presiden pada 2008 lalu, Castro sempat menaruh harapan yang tinggi terhadap pemimpin 50 tahun tersebutDia berharap, hubungan AS dan Kuba menjadi lebih hangat setelah presiden kulit hitam itu menguasai Gedung PutihTapi, kini harapan itu sirna
Castro juga menyinggung kasus Rene Gonzalez yang sempat meningkatkan ketegangan dua negaraPria dengan kewarganegaraan ganda, AS-Kuba, tersebut dijebloskan ke penjara bersama empat agen lainnya karena dianggap memata-matai WashingtonPemerintahan Raul yang membantah tudingan itu sudah berkali-kali mendesak AS membebaskan lima warganya yang tenar dengan istilah Cuban Five itu
Namun, Washington tak pernah mengindahkan permintaan Kuba tersebut dan melanjutkan proses hukum terhadap kelimanya"Beginilah cara kekaisaran (AS) bereaksi terhadap semakin derasnya tuntutan kebebasan dari masyarakat internasionalSebab, jika tidak demikian, kekaisaran (AS) akan tamat dan Obama tak akan lagi menjadi manusia bodoh," kritik Castro(AP/CNN/CBS/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudi Batal Cambuk Perempuan Pengemudi
Redaktur : Tim Redaksi