Saudi Batal Cambuk Perempuan Pengemudi

Reformasi, Pemilu Lokal Terakhir bagi Pemilih Pria

Jumat, 30 September 2011 – 05:05 WIB

RIYADH - Pemerintah Arab Saudi mulai membuktikan reformasi dalam bidang politik dan hukum di negara ituSetelah membolehkan kaum hawa terjun ke dunia politik mulai 2015, Raja Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud kemarin (29/9) mengampuni seorang perempuan yang telah divonis 10 kali cambuk karena melanggar aturan larangan mengemudi

BACA JUGA: Tabrakan Kereta Lagi, Tiongkok Tuai Kritik

Pada saat sama kemarin, berlangsung pemilu lokal kali terakhir yang hanya melibatkan para pemilih pria.
 
Perempuan "beruntung" tersebut bernama Shema
Dia dinilai terbukti telah bersalah karena melanggar larangan mengemudi pada Juli lalu

BACA JUGA: Indonesia Dorong Kemajuan Demokrasi di Myanmar

Keputusan untuk mengampuni Shema diambil selang dua hari setelah raja mengumumkan pemberian hak suara kepada perempuan pada pemilu 2015

 
"Terima kasih ya Allah

BACA JUGA: Dilarang Nyetir, Perempuan Saudi Kini Boleh Berpolitik

Hukuman cambuk bagi Shema telah dibatalkanTerima kasih kepada raja yang tercinta," tulis Putri Amria al-Taweel, istri Pangeran Alwaleed bin Talal, keponakan Raja Abdullah, dalam akun Twitter-nya"Saya yakin semua perempuan di Saudi akan berbahagia (atas keputusan itu)," tambahnya.
 
Rencananya, dua perempuan lain juga akan diadili dalam kasus sama akhir tahun iniBeberapa bulan terakhir, mulai banyak perempuan yang berani mengemudikan mobil di jalanan kota-kota Arab Saudi sehingga terus memberikan tekanan kepada kerajaanMereka menuntut agar larangan berkendara bagi perempuan dicabut
 
Seorang wartawan di Jeddah Maha Akeel melaporkan bahwa menyusul keputusan pertama kasus tersebut, hanya sedikit perempuan yang dihentikan polisi di jalan karena ketahuan menyetir sendiri"Sepertinya petugas membiarkan dan sengaja membuat publik secara pelan-pelan terbiasa bahwa perempuan boleh mengemudi sebelum pemerintah melegalkannya," katanya kepada BBC"Sejauh ini reaksinya positifKebanyakan orang tidak mempermasalahkan," tambahnya.
 
Ada keyakinan bahwa pemerintah juga akan memperluas peran perempuan di berbagai bidang, termasuk politikSaudi memberlakukan syariah IslamMisalnya, berlaku sistem pengawasan yang mewajibkan seorang perempuan mendapat izin dari laki-laki anggota keluarganya saat akan beraktivitas di tempat umum
 
Sementara itu, pemilu lokal kemarin adalah kali kedua dalam sejarah Arab SaudiPemilu pertama di negeri yang berpenduduk 27,5 juta jiwa (sekitar 19 juta di antaranya warga asli Saudi) berlangsung pada 2005Pemerintah saat itu memperpanjang masa kerja dewan yang terpilih selama dua tahun sebelum pemilu kemarin dihelat.
 
Pemilu kali ini diikuti oleh 5.324 kandidat untuk berebut 1.056 kursi guna mengisi separo kursi yang berada di 285 dewan (parlemen lokal) di seantero negeri tersebutSeparo kursi lainnya ditunjuk oleh pemerintah
 
Sekitar 1,2 juta pemilih pria berhak memberikan suara pada pemilu kemarinSayang, berbagai tempat pemungutan suara (TPS) justru sepi pada jam-jam awalTidak banyak pemilih yang datang untuk memberikan suaraBeberapa di antara mereka muncul menjelang tengah hari.
 
Hal itu, antara lain, terlihat di salah satu TPS di kawasan Al-Olaya, pusat Kota Riyadh"Frekuensi pemilih memang rendah sebelum siang hariKebanyakan orang masih tidur karena bertepatan dengan hari libur," ungkap Abdulwahab al-Maliki, salah seorang calon anggota parlemen lokal.
 
Pemilu kemarin berlangsung selang empat hari setelah Raja Abdullah memberikan hak suara kepada perempuanHal itu lama diperjuangkan aktivis perempuanDengan keputusan itu, terbuka peluang bagi kaum perempuan untuk masuk Majelis SyuraSeluruh anggota lembaga konsultatif (semacam parlemen dengan tugas mengusulkan rancangan undang-undang) ditunjuk oleh raja.
 
Namun sejumlah pihak menilai langkah tersebut belum cukupHussein Sharif, kepala Asosiasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Kota Makkah, menilai bahwa keputusan raja itu hanya langkah awal"Perjuangan kaum perempuan masih panjang untuk mendapatkan hak-hak mereka," ujar dia(AFP/AP/BBC/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baku Tembak di Markas CIA, Warga AS Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler