Catalunya Merdeka Setengah Hati

Kamis, 12 Oktober 2017 – 23:13 WIB
Massa pendukung kemerdekaan Catalunya. Foto: lavanguardia

jpnn.com, BARCELONA - Seharusnya Carles Puigdemont mendeklarasikan kemerdekaan Catalunya pada Selasa (10/10). Namun, pada jam yang telah ditentukan, dia justru menunda pertemuan parlemen selama sejam.

Hasilnya, kemerdekaan urung dideklarasikan. Tokoh 54 tahun itu hanya meneken berkas kemenangan kubu ”ya” dalam referendum 1 Oktober tanpa mengumumkan kemerdekaan Catalunya.

BACA JUGA: Madrid Tuduh Perwira Polisi Ikut Menghasut Warga Catalunya

Penandatanganan berkas tanpa deklarasi kemerdekaan itu membuat Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy bertanya-tanya. Kemarin (11/10) dia memutuskan untuk menanyakan kejelasan sikap Puigdemont.

”Pagi ini (kemarin, Red) kabinet sepakat untuk meminta konfirmasi resmi dari pemerintah Catalunya tentang kemerdekaan. Apakah mereka sudah mendeklarasikannya atau belum,” katanya.

BACA JUGA: Deklarasi Kemerdekaan Catalonia Ditunda, Ada Apa?

Rajoy yang sejak awal tidak mengizinkan Catalunya menggelar referendum kemerdekaan menuntut kejelasan. Sebab, dia masih membuka peluang untuk mengaktifkan pasal 155 sebagai opsi.

Jika Puigdemont menganggap penandatanganan berkas kemerdekaan sebagai deklarasi, pasal tersebut akan diterapkan. Dengan demikian, Catalunya bakal kehilangan hak otonominya.

BACA JUGA: Spanyol Halalkan Segala Cara demi Mencegah Catalunya Merdeka

”Jawaban presiden Catalan akan menentukan langkah kami selanjutnya,” ucapnya. Jika Puigdemont menunjukkan rasa hormatnya terhadap konstitusi dengan membatalkan deklarasi kemerdekaan sekaligus hasil referendum kemerdekaan, Madrid akan mendukung pemulihan stabilitas Catalunya.

Selasa malam Puigdemont menyatakan bahwa pihaknya masih menginginkan negosiasi dengan Madrid. Karena itu, dia sengaja menunda deklarasi kemerdekaan selama beberapa pekan.

Namun, dia tetap meresmikan dokumen kemerdekaan Catalunya berdasar hasil referendum 1 Oktober lalu. ”Sekarang bola panasnya berada di tangan Puigdemont,” tegasnya.

Kemarin ribuan personel Guardia Civil dan Kepolisian Nasional Spanyol masih berjaga di Catalunya. Mereka mengamankan lokasi-lokasi strategis di kawasan tersebut sejak Senin (9/10). Misi utama mereka adalah mengantisipasi dampak buruk deklarasi kemerdekaan Catalunya. Namun, ternyata, deklarasi ditunda.

Media Spanyol menyebut ada campur tangan Donald Tusk di balik penundaan deklarasi kemerdekaan Catalunya. Kabarnya, beberapa jam sebelum parlemen Catalunya bertemu, Tusk yang merupakan presiden Dewan Eropa itu meminta Puigdemont membatalkan deklarasi.

”Hari ini saya minta Anda menghargai konstitusi dan tidak melakukan hal-hal yang menghambat upaya dialog,” ujarnya.

Rajoy menegaskan bahwa Madrid tidak akan berdialog dengan Barcelona jika Catalunya tetap ngotot ingin merdeka. Namun, jika Puigdemont menunjukkan niat yang baik, pemerintah pusat bakal mempertimbangkan opsi berunding.

Sementara itu, permintaan Catalunya soal mediasi internasional tidak diindahkan Madrid. Sebab, Madrid menganggap krisis Catalunya sebagai urusan dalam negeri.

Kemarin begitu Catalunya tak mendeklarasikan kemerdekaannya, perekonomian Spanyol membaik. Perusahaan-perusahaan yang sudah berancang-ancang hendak hengkang dari Catalunya mengurungkan niat mereka. Pasar modal pun kembali bergairah.

”Sepertinya, Catalunya mendengarkan nasihat Uni Eropa (UE),” kata seorang pejabat UE kemarin. (AP/Reuters/theguardian/hep/c16/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Tandingan Catalunya Merdeka Mulai Muncul


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler